Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debut Twitter di Lantai Bursa Dibayangi Kekhawatiran Investor

Kompas.com - 07/11/2013, 20:05 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Debut pertama Twitter di lantai bursa pada malam ini waktu Indonesia, Kamis (7/11/2013) dibayangi oleh kekhawatiran pasar mengenai perekonomian AS, yang membuat investor lebih memilih untuk menunggu perkembangan yang terjadi.

Sejauh ini, para investor bersiap-siap mendengarkan pengumuman data ketenagakerjaan AS pada Jumat besok. Bisa jadi, data yang akan dirilis itu sebuah sinyal bagi Federal Reserve untuk memangkas stimulus ekonominya. Jika hal itu yang terjadi, tentu menjadi mimpi buruk bagi investor di pasar modal.

Akan tetapi, sebelum Wall Street dibuka, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengumumkan mamangkas suku bunganya, sehingga mendorong bursa saham Eropa menguat.

"Jika ECB tak memangkas suku bunganya, hal itu akan membuat nilai tukar euro turun," ujar Boris Schlossberg, foreign exchange strategist pada BK Asset Management sebagaimana dikutip CNBC.

Sementara itu, banyak pelaku pasar yang memperkirakan the Fed Fedakan mulai mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS, dari saat ini sebesar 85 miliar dollar AS per bulan.

Sebagaimana diketahui, Twitter akhirnya menetapkan harga 26 dollar AS per saham. Penetapan harga yang dilakukan Rabu waktu setempat itu di atas kisaran sebelumnya di level 23 dollar AS-25 dollar AS per saham.

Bertindak sebagai penjamin emisi untuk IPO Twitter adalah Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan JPMorgan Chase. Saham Twitter akan mulai ditransaksikan pada Kamis dengan kode perdagangan "TwTr" di Bursa Efek New York.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com