Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembalakan Liar, RI Rugi 7 Miliar Dollar AS dalam 4 Tahun

Kompas.com - 10/11/2013, 17:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam kurun waktu 4 tahun dari 2007-2011, kerugian Indonesia akibat pembalakan liar dan buruknya manajemen industri kehutanan mencapai sekitar 7 miliar dollar AS.

Sepanjang 2011, negara hanya menerima sekitar 300 juta dollar AS dari royalti kayu serta dana reboisasi. Jumlah itu tidak sepadan dengan besarnya kerugian yang dialami. Demikian disampaikan Emily Harwell, penulis utama dari laporan yang dirilis oleh Human Rights Watch.

“Ini adalah perkiraan yang sangat konservatif, dan perhitungan kerugian belum termasuk kayu yang diselundupkan,” ujar Harwell, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Minggu (10/11/2013).

Laporan tersebut mengindikasikan lemahnya regulasi pemeritah di negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Harwell juga mengatakan lemahnya regulasi pemerintah Indonesia menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan terus berlanjut dan membuat rupiah masih saja lemah.

Laporan didasarkan pada perhitungan banyaknya kayu yang digunakan oleh industri seperti pulp, furnitur dan melihat pabrik, lalu membandingkannya dengan pasokan kayu legal yang tersedia.

“Pasokan kayu legal jauh lebih sedikit dari yang dbutuhkan untuk menghasilkan sejumlah produk,” terang Harwell.

Berdasarkan indeks persepsi korupsi dari Transparency International 2012, Indonesia menempati urutan 118 dari 176 negara. Hal ini merusak daya tarik investasi ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com