Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portal Harga Pangan Jawa Barat-Banten Diluncurkan

Kompas.com - 11/11/2013, 17:07 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat meluncurkan website informasi harga pangan untuk wilayah Jabar dan Banten. Peluncuran diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di kantor Bank Indonesia Bandung, Jawa Barat, Senin, (11/11/2013).

Website tersebut bernama Portal Informasi Harga Pangan (PRIANGAN) dan dapat diakses pada disitus http://priangan.org/. Selain di website tersebut, masyarakat Jawa Barat juga dapat mengecek informasi harga pangan melalui SMS Gateway dengan nomor 0878 - PRIANGAN atau di 0878 - 77426426.

Direktur Eksekutif Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jawa Barat Dian Ediana Rae mengatakan, peluncuran website ini merupakan prestasi dan salah satu hasil kerja yang mendasar dari FKPI sebagai upaya memperbaiki manajemen pengendalian inflasi Jawa Barat dan Banten.

Menurutnya, peluncuran website harga pangan ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2012, bahwa setiap daerah diwajibkan memiliki Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).

"Informasi harga pangan ini penting sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat melalui stabilitas harga pangan di Jawa Barat serta meningkatkan nilai tambah petani, oleh karena itu, masyarakat dan petani wajib dengan mudah memperoleh informasi harga pangan secara akurat," kata Dian

Selain itu, sambung Dian, informasi dari website ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam perencanaan pembangunan ; membantu pengusaha dalah menyiapkan strategi dan perencana bisnisnya.

Dikatakannya, inisiatif PRIANGAN ini dimulai sejak tahun 2012 dengan melakukan integrasi data harga diseluruh dinas Provinsi Jabar. Sumber data berasal dari Pemprov Jabar, di antaranya, Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD), Dinas Perindustrian dan Perdangan, Dinas Pertanian Taman dan Pangan dan Dinas Peternakan Provinsi Jabar.

Data yang ada dalam website tersebut mencakup harga secara mingguan di 26 kabupaten kota Jabar. Sementara itu, untuk harga di Bandung, tersedia secara harian di 5 pasar, yakni, pasar Kosambi, Andir, Sederhana, Baru dan Kiara Condong.

"Kita bisa pantau perubahan harga dalam website tersebut, jika ada salahsatu komoditas yang harganya naik, maka akan memberikan tanda dengan merubah warna," katanya.

Daftar harga komoditas yang dicantumkan mulai dari bawang putih, bawang merah, beras, cabe, daging (ayam, sapi, domba), Ikan, gula pasir, Ikan Olahan, Kentang, Minyak Goreng, Telur Ayam Ras, Tepung Terigu dan komoditas lainnya.

Menurutnya, sebelum adanya website informasi harga pangan ini, masyarakat kesulitan mencari informasi harga pangan yang akurat yang salah satunya pengaruhnya dari pemberitaan media massa yang kurang berimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com