Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Buruh Harus Bebas Aksi Kekerasan

Kompas.com - 12/11/2013, 07:30 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Gerakan buruh memperjuangkan hak-hak kaum pekerja harus bebas dari kekerasan dan intimidasi. Aksi serikat buruh harus berjalan tertib tanpa penyisiran pabrik di dalam kawasan industri untuk memaksa buruh yang bekerja supaya ikut berunjuk rasa.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir menegaskan hal ini di Gedung Joang 45 di Jakarta, Senin (11/11/2013). Andi mengklaim KSPSI memiliki sedikitnya 3,7 juta anggota dan Mudhofir mengklaim KSBSI beranggotakan 1 juta buruh.

Mereka bersama pemimpin 23 federasi serikat pekerja yang beraliansi kepada KSPSI dan KSBSI mendeklarasikan Gerakan Buruh Anti Kekerasan (Gebrak). Ratusan anggota KSPSI dan KSBSI pun membaca ikrar Gebrak yang mengutuk kekerasan dan pemaksaan kehendak terhadap buruh dalam unjuk rasa baru-baru ini.

”Yang mengakui perjuangan buruh jangan melakukan hal-hal yang merusak gerakan buruh. Pemimpin serikat pekerja lain jangan pula memaksa anggota dewan pengupahan dari serikat buruh lain untuk keluar dari perundingan dewan pengupahan,” kata Andi Gani.

Deklarasi Gebrak merupakan respons terhadap mogok nasional pada akhir Oktober lalu.

Mudhofir mengatakan, sebagai komitmen dan solidaritas, KSBSI menghargai mogok nasional. Namun, dia menyesalkan masih ada aksi intimidasi anggota serikat buruh lain terhadap anggota KSBSI dalam setiap unjuk rasa.

Presiden KSPI Said Iqbal, dalam siaran persnya, meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama tidak bersikap arogan dan ragu untuk merevisi kenaikan upah minimum provinsi 2014 sebesar Rp 2,4 juta.

Padahal, dua Gubernur DKI sebelumnya, yaitu Fauzi Bowo dan Sutiyoso, pernah merevisi penetapan UMP. Bahkan, Fauzi Bowo yang anti-perubahan pernah merevisi penetapan UMP sampai dua kali.

Menurut Iqbal, saat ini, buruh tidak lagi meminta angka kenaikan Rp 3,7 juta, tetapi angka berkisar Rp 3 juta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Utara Christ Talumepa di Manado, Senin, mengatakan, UMP Sulut tahun 2014 telah ditetapkan Gubernur Sulut SH Sarundajang, pekan lalu.

Namun, kalangan pengusaha meminta Pemerintah Provinsi Sulut meninjau keputusan menaikkan UMP dari Rp 1.500.000 menjadi Rp 1.900.000. UMP Sulut tertinggi di Pulau Sulawesi. Sebelumnya Sulawesi Selatan menetapkan UMP Rp 1.800.000. (HAM/ZAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com