Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Utang Rp 62,7 Triliun, Harvard University Defisit Anggaran

Kompas.com - 12/11/2013, 14:15 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Universitas kelas dunia, Harvard University, mencatat jumlah defisit pendanaan meningkat hingga empat kali lipat menjadi 34 juta dollar AS (sekitar Rp 374 miliar) pada tahun fiskal 2013. Pada tahun sebelumnya, jumlah defisit tersebut hanya berada di level 7,9 juta dollar AS.

Mengutip CNN, Selasa (12/11/2013), salah satu penyebab defisitnya anggaran Harvard University adalah besarnya beban utang yang harus dibayar, yang sejauh ini mencapai 5,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 62,7 triliun. Perguruan tinggi itu saat ini berupaya untuk mengurangi jumlah utang tersebut.

Penyebab lain membesarnya defisit adalah pertumbuhan pendapatan yang hanya sebesar 5 persen, sedangkan belanja yang harus dikeluarkan naik 6 persen.

Dalam laporan keuangannya, pengurus Harvard University menyebutkan naiknya defisit akibat pemangkasan sumbangan penelitian oleh Pemerintah AS. Padahal beban gaji karyawan, yang mencapai sekitar 50 persen dari total belanja universitas, mengalami kenaikan.

"Perguruan tinggi dan universitas di seluruh Amerika Serikat saat ini sedang mengalami tekanan. Demikian juga yang terjadi pada Harvard University," ujar Direktur Keuangan Harvard serta bendahara James Rothenberg dalam laporan keuangan perguruan tinggi itu.

Para pengurus universitas mengaku, meskipun defisit mengalami kenaikan, tetapi hal itu masih bisa terkelola dengan baik. Hal itu lantaran defisit masih berada di bawah 1 persen dari total pendapatan, yang mencapai 4,2 miliar dollar AS.

Di sisi lain, Harvard mencatat kenaikan sumbangan atau donasi dari berbagai pihak, sehingga bisa mendorong pertumbuhan pendapatan. Pos pendapatan tersebut pada saat ini menduduki posisi kelima terbesar dari revenue universitas.

Harvard bukanlah satu-satunya universitas papan atas di AS yang mengalami kesulitan keuangan. Kompetitornya, Yale University, juga dilaporkan mengalami defisit senilai 39 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com