Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Coba Bangkit dari Penurunan

Kompas.com - 14/11/2013, 08:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan akan mencoba bangkit dari penurunan pada perdagangan Kamis (14/11/2013). Minat beli investor dan pelaku pasar tumbuh setelah adanya sentimen positif dari pasar global.

Kandidat Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen, menyatakan, kondisi ketenagakerjaan di Amerika Serikat harus pulih sebelum program pengurangan stimulus atau tapering dimulai. Ini direspons positif di pasar modal Wall Street semalam waktu Indonesia.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,45 persen, Indeks S&P500 menguat 0,85 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq melejit 1,16 persen. Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun cukup dalam 78,75 poin (1,80 persen) ke level 4.301,89 dengan jumlah transaksi sebanyak 9,8 juta lot atau setara dengan Rp 5,5 triliun.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 863 miliar dengan saham yang paling banyak dijual, antara lain BMRI, TLKM, BBRI, BBCA, dan INTP. Mata uang rupiah terdepresiasi ke Rp 11.605 per dollar AS.

Secara teknikal, menurut Riset KDB Daewoo Securities Indonesia, penurunan IHSG kemarin tertahan di support di 4.304, hingga support selanjutnya di 4.191 sekaligus gap, dengan volume menurun, stochastic deathcross, dan PSAR masih berada pada sinyal downtrend.

Untuk perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG akan mengalami technical rebound, dengan support 4.191 dan resistance 4.403. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BBRI, PTBA, dan WIKA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com