Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Pengusaha Periklanan Kebanjiran Order

Kompas.com - 14/11/2013, 21:13 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com — Menjelang Pemilu Legislatif 2014, pengusaha periklanan kebanjiran pesanan hingga belasan juta rupiah per bulannya. Banyaknya pesanan ini disebabkan para calon anggota legislatif mencetak spanduk, kartu nama, dan stiker.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di Kabupaten Bireuen, terdapat lima perusahaan periklanan, yaitu AW, Image, Abad 29, Meuligoe, dan Era Studio. Kelima perusahaan ini sudah sibuk melayani pesanan dari para caleg.

Tak tanggung-tanggung, rata-rata pesanan caleg berkisar puluhan sampai ratusan spanduk, masing-masing dengan panjang rata-rata 5 meter. ”Rata-rata pesanan caleg empat atau lima meter karena dipasang di jalan, ada juga ukuran lebih besar atau lebih pendek tergantung keinginan,” ungkap Awi, pemilik AW Advertising, di Jembatan Cureh, Kecamatan Kota Juang, Rabu (13/11/2013).

Untuk bahan spanduk, para pengusaha lebih memilih vinil 240 gram untuk memenuhi pesanan para caleg. Selain kualitasnya tidak jauh beda dengan bahan vinil yang lebih tebal, harga yang ditawarkan juga relatif murah dan terjangkau.

”Kalau bahan caleg umumnya vinil 240 gram ini per meternya bisa dijual Rp 16.000, sedangkan yang biasa Rp 20.000 semeter,” kata Mulkan, pengusaha periklanan Abad 29.

Mulkan menambahkan, harga murah memang menjadi incaran konsumen, apalagi para caleg yang umumnya memesan dalam jumlah besar. Tak hanya spanduk, pesanan kartu nama dan stiker mobil juga cukup tinggi.

Harga yang diberikan para pengusaha di Bireuen ini bisa bersaing dengan yang ditawarkan di Medan. Harga lebih murah justru diperoleh pelanggan jika memesan dalam jumlah besar.

Misalnya, kartu nama satu blok berisi 100 lembar jenis laminating bisa diperoleh Rp 20.000, dibanding biasanya sampai Rp 40.000 per blok. Untuk stiker, masih dihargai
Rp 100.000 per meter, belum termasuk ongkos pasang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com