Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peluang Penguatan Rupiah dalam Jangka Pendek

Kompas.com - 15/11/2013, 08:41 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan kembali diuji daya penguatannya pada perdagangan akhir pekan, Jumat (15/11/2013). Spekulasi atas kelanjutan program stimulus di Amerika Serikat berpeluang mendorong pelemahan dollar AS atas mata uang negara-negara berkembang termasuk rupiah.

Pernyataan calon Gubernur The Fed, Janet Yellen, yang berpendapat stimulus masih diperlukan telah menahan laju dollar AS. Menurut Riset Trust Securities, sentimen yang sama juga mendorong penguatan harga emas sehingga berimbas positif pada mata uang emerging market.

Rupiah terapresiasi ke level Rp 11.545 per dollar AS di pasar spot, dalam perdagangan Kamis (13/11/2013). Namun, penguatan pada rupiah itu sedikit terbatas karena pelaku pasar masih menunggu sentimen berikutnya dari sesi tanya jawab program kerja Yellen bila kelak menjabat sebagai Gubernur The Fed berikut rilis data perekonomian Amerika.

Semalam, bursa Wall Street terangkat pernyataan Yellen soal spekulasi masih diperlukannya stimulus The Fed bagi perekonomian Negeri Paman Sam itu. Sementara Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, Kamis malam mengatakan kebijakan nilai tukar diarahkan sesuai nilai fundamental agar berperan sebagai instrumen peredam gejolak perekonomian.

Struktur pasar valas pun diperkuat, kata Agus, agar lebih dalam dan likuid sehingga mendukung pembentukan kurs yang lebih efisien. Rupiah kemarin berada di atas target support Rp 11.660 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.585-11.485 per dollar AS dalam kurs tengah BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com