Dari eksternal, spekulasi stimulus The Fed di Amerika Serikat masih menjadi perhatian utama. Pada perdagangan Jumat (15/11/2013), indeks Dow Jones Industrial Average menembus rekor kenaikan dengan naik 85,84 poin (0,54 persen) ke level 15.961,7.
Sementara itu, indeks S&P500 menguat 7,56 poin (0,42 persen) ke rekor di 1.798,18. Indeks Nasdaq naik 13,23 poin (0,33 persen) ke level 3.985,97.
Adapun IHSG berbalik arah melemah seiring kembali kurang kondusifnya sentimen sepanjang sepekan kemarin. Laju nilai tukar rupiah yang masih dalam tren pelemahan berimbas negatif pada laju IHSG yang tidak mampu bertahan di zona hijau.
Sepanjang pekan kemarin, investor asing semakin besar mencatat penjualan bersih. Pekan lalu nilai penjualan bersih investor mencapai Rp 2,22 triliun, melebihi penjualan pada pekan sebelumnya senilai Rp 1,15 triliun.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu IHSG ditutup turun 31,92 poin (0,73 persen) ke 4.335,45 dengan jumlah transaksi sebanyak 8,8 juta lot atau setara dengan Rp 4,2 triliun.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 203 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain ASII, TLKM, JSMR, APLN dan KLBF.
Mata uang rupiah terdepresiasi ke Rp 11.623 per dollar AS.
Secara teknikal, menurut KDB Daewoo Securities, penurunan IHSG merupakan penurunan lanjutan setelah berhasil bertahan di support di 4.304, hingga selanjutnya mencoba support di 4.191 kembali. Tercatat, volume perdagangan menurun, dengan stochastic death cross dan PSAR masih berada pada sinyal downtrend.
Untuk perdagangan awal pekan ini diperkirakan IHSG akan mengalami penurunan lanjutan, dengan support di 4.191 dan resistance 4.403. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah AALI, BHIT dan SIMP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.