"Dari segi kepentingan PTPN VII, IPO sangat mendesak karena pinjaman Rp 5 triliun lebih sehingga buat bayar bunga dan cicilan itu menghabiskan uang perusahaan," ujar Dahlan di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Sebelumnya, perusahaan negara yang bergerak di industri perkebunan sawit itu pernah mencoba melantai di bursa, namun urung lantaran belum ada restu dari pemegang saham. Akibatnya, kata Dahlan kepercayaan pasar menjadi turun.
"Nah kepercayaan pasar ini kita perbaiki dulu setelah itu baru IPO," sambung Dahlan. Artinya kata dia, IPO otomatis dilakukan tahun depan.
Setelah tercatat sebagai emiten bursa, Dahlan mengatakan kinerja PTPN akan melejit karena perusahaan tak terlalu dibebani dengan hutang yang berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.