Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Menganggur di Bank Makin Banyak

Kompas.com - 25/11/2013, 21:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perlambatan ekonomi tampaknya membuat pengusaha memilih mengerem pencairan fasilitas kredit yang sudah diberikan perbankan. Alhasil, fasilitas kredit yang belum ditarik alias undisbursed loan meningkat.

Mengutip statistik perbankan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI), total kredit yang belum ditarik hingga akhir September 2013 mencapai Rp 967,54 triliun. Dana menganggur ini naik 24,29 persen dari periode yang sama pada 2012.

Direktur Bisnis Bank Negara Indonesia (BNI) Krishna R Suprapto mengungkapkan, fasilitas kredit yang belum cair sebagian besar berasal dari kredit investasi. Hingga September 2013, undisbursed loan BNI meningkat  23 persen ketimbang periode yang sama tahun 2012.

Porsi kredit korporasi yang belum ditarik mencapai 29 persen dari total undisbursed loan BNI. Dari plafon sebesar Rp 29,85 triliun, pencairan kredit konstruksi dan transportasi baru mencapai Rp 18,58 triliun. Sementara, kredit untuk pembangkit listrik baru cair sebesar Rp 13,68 triliun dari plafon sebesar Rp 19,30 triliun.

Adapun Abdul Rachman, Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, menjelaskan, fasilitas kredit yang belum cair di Mandiri sebesar Rp 6 triliun. Fasilitas kredit untuk sektor pelabuhan laut dan udara, jalan tol, dan pembangkit listrik belum cair lantaran proyek pembangunan terhambat pembebasan lahan.

"Saat ingin mencairkan kredit, mereka harus menghitung ulang rencana bisnis dan dana lantaran ada kenaikan biaya," katanya.

Roy A Arfandy Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, pencairan kredit untuk sektor infrastruktur memang terhambat. Sebab, pencairan kredit biasanya sejalan dengan kebutuhan pembangunan.

Senada, Dahlia Mansor Ariotedjo, Direktur Korporasi Bank Central Asia (BCA), mengatakan, penarikan kredit investasi tergantung jadwal pembangunan. Alhasil, undisbursed loan terlihat besar. "Di BCA ada undisbursed loan untuk proyek Tol Cikampek-Palimanan karena pencairannya masih sampai akhir tahun depan," kata Dahlia.

Meski ekonomi tahun depan diperkirakan masih melambat, para bankir yakin, pencairan fasilitas kredit masih besar lantaran ada sejumlah proyek yang membutuhkan kucuran kredit. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com