Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kurs Rp 11.500 Sudah Sesuai

Kompas.com - 26/11/2013, 11:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengatakan, nilai tukar rupiah di kisaran Rp 11.500 per dollar AS  merupakan level yang sesuai dengan kondisi ekonomi di Indonesia saat ini.

"Dari sisi nilai tukar kan nilai tukarnya sudah melemah. Kami rasa di level yang sekarang Rp 11.500 (per dollar AS) itu sudah level yang cocok untuk situasi saat ini. Jadi di level yang sekarang itu sebenarnya eksportir sudah bisa mulai menjual hasil ekspornya," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di Hotel JS Luwansa, Selasa (26/11/2013).

Lebih lanjut, Mirza mengatakan, dari sisi pembayaran utang, utang yang jatuh tempo jumlahnya cukup besar. Akan tetapi sebenarnya sebagian besar utang yang jatuh tempo sudah di-rollover. Sedangkan utang yang tak di-rollover sebagian besar sudah ada sumber pembiayaannya. "Sehingga mereka sebenarnya tidak perlu beli dollar di pasar," ujarnya.

BI sebagai bank sentral, kata Mirza, selalu menamakan kebijakannya sebagai bauran kebijakan. Maksudnya adalah kebijakan yang diambil BI merupakan kombinasi suku bunga, kurs, LTV, pembatasan loan deposit ratio (LDR), dan kebijakan-kebijakan lainnya. "Tapi jangan khawatir bahwa Bank Indonesia pasti juga akan lihat mengenai situasi perbankan, keketatan likuiditas, kredit bermasalah, karena kami juga sadar bahwa kebijakan ini jangan sampai kemudian menjadi counter produktif kepada sektor riil," ungkap Mirza.

Terkait hal tersebut, Mirza mengatakan BI meminta pihak perbankan untuk selektif dalam hal pertumbuhan kredit dan pendanaan.

"Terutama pertumbuhan kredit yang untuk sektor yang import content-nya besar, lalu supaya lebih dikendalikan. Kemudian mengenai pendanaan bank, kalau memang pendanaan banknya itu sekarang agak ketat maka lebih baik kreditnya agak lebih dilambatkan untuk sementara supaya tidak rebutan dana pihak ketiga, tidak rebutan deposit. Kalau rebutan deposit malah akan membuat suku bunga depositnya naik lebih tinggi," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com