Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Keluhkan Langkah BI yang Perketat Kebijakan Ekonomi

Kompas.com - 28/11/2013, 13:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kebijakan pemerintah untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi, sangat disayangkan oleh kalangan pengusaha.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan ia memahami pertimbangan pemerintah untuk mengambil kebijakan pengetatan adalah untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan, pelemahan rupiah, serta antisipasi pengurangan stimulus The Fed.

Namun, tidak seharusnya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memukul rata menerapkan kebijakan uang ketat untuk semua sektor dan industri.

“Pendapat saya kita tidak bisa pukul rata, mungkin di sektor tertentu ada over heating, tapi ada sektor tertentu yang perlu kita dorong untuk tumbuh, kalau tidak bisa dimasuki pesaing kita, jadi kita gigit jari aja nantinya,” kata Suryo, di Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Sebagaimana diketahui, pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan Chatib Basri dan Gubernur BI Agus Martowardojo sepakat untuk melakukan tightening, guna memperbaiki fundamental ekonomi.

Meski demikian, lanjut Suryo, seharusnya pemerintah tetap mendorong sektor-sektor yang dapat mensubtitusi impor, seperti sektor pangan serta industri makanan dan minuman.

“Karena dengan produksi dalam negeri kita tingkatkan, ini akan mengurangi impor dan membantu kurangi current account deficit. Kalau mau dorong sektor itu, enggak bisa donk ambil kebijakan uang ketat,” lanjut dia.

“Pertumbuhan ekonomi kita boleh dikatakan masih melemah, bukan over heating yang sampai 10 persen. Justru dari 6 sudah turun. Mau diambil kebijakan yang kontraksi, nanti melemah lagi,” sesalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com