"Belum tahu berapa, apa mau menambah quota BBM kan enggak mungkin, karena sudah ditentukan APBN. Barangkali tinggal pemerintah mendiversifikasi saja dari kuota yang telah disetujui APBN itu," kata Harry kepada Kompas.com, Minggu (1/12/2013).
Ia menambahkan, pemerintah tinggal membagi atau mendistribusi berapa kuota BBM subsidi untuk angkutan umum, dan berapa kuota untuk kendaraan pribadi.
"Apakah pemerintah serius dan kebutuhan atas mobil murah itu berapa. Kita jadi cuma menegaskan tidak melebihi kuota yang telah ditetapkan APBN," tegas politisi Partai Golkar ini.
Harry pun menegaskan kuota BBM bersubdisi tidak akan ditambah meski jumlah kendaraan pribadi tahun depan bertambah banyak akita mobil murah. "Ya bukan berarti terus 48 jutakilo liter terus ditambah 3 persen. Ya, tetap saja 48 jutakilo liter," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi memproyeksikan, pada 2014 jumlah mobil murah yang diproduksi sebanyak 3 persen dari total produksi mobil, atau sekitar 200.000 unit. Saat ini jumlahnya hanya 0,4 persen dibanding mobil konvensional, atau sekitar 40.000 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.