Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Sapi dan Kerbau di Indonesia Capai 14,24 Juta Ekor

Kompas.com - 02/12/2013, 16:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah sapi dan kerbau di Indonesia pada 1 Mei 2013 tercatat sebanyak 14,24 juta ekor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, jumlah itu terdiri dari sapi potong jantan sebanyak 4,19 juta ekor, sedangkan sapi potong betina sebanyak 8,5 juta ekor.

"Adapun sapi perah jantan tercatat sebanya 0,07 juta ekor, dan jumlah sapi perah betina 0,37 juta ekor. Kerbau jantan tercatat sebanyak 0,35 juta ekor, dan kerbau betina 0,76 juta ekor," ujarnya Senin (12/2/2013).

Daerah dengan jumlah peternak sapi dan kerbau terbanyak adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 3,84 juta ekor. Sementara itu, DKI Jakarta tercatat sebagai daerah dengan jumlah peternak sapi dan kerbau paling sedikit, hanya sekitar 500.000 ekor.

"Secara umum populasi sapi dan kerbau terbesar berada di Jawa sebanyak 6,53 juta ekor, disusul Sumatera sebanyak 2,91 juta ekor, P. Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 2,14 juta ekor," jelasnya.

Peternak sapi potong terbanyak ada di daerah Jawa Timur, sebanyak 3,59 juta ekor. Sementara DKI Jakarta hanya memiliki 211.000 sapi potong.

Jawa Timur juga menjadi daerah dengan jumlah peternak sapi perah terbanyak, sekitar 229.910 ekor. "Provinsi yang sama sekali tidak terdapat sapi perah adalah Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua Barat," tuturnya.

Populasi kerbau terbanyak ada di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 133.120 ekor. Sedangkan, Sulawesi Utara sama sekali tidak memiliki populasi kerbau. Maluku dan Papua menjadi wilayah dengan populasi sapi dan kerbau paling sedikit, yaitu 286.800 ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com