DPR RI dan pemerintah rupanya sepakat tak akan menambah alokasi BBM untuk subsidi. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan mobil-mobil murah harus dilengkapi dengan petunjuk penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan mesinnya, yang menurut sejumlah pejabat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tak cocok diisi dengan premium.
"LCGC (mobil murah) ditekankan kepada pemakainya, mesin tidak didesain untuk premium karena premium tidak cocok di mobil ini, karena menyebabkan kerusakan, perpendek umur, dan itu harus diterangkan secara clear. Itu untuk menyadarkan konsumen. Saya minta Kemenperin yang ngomong," kata Bambang, ditemui di Jakarta, Senin (2/12/2013) petang.
Ia mengatakan, Kemenperin bisa meminta produsen mobil murah, para agen pemegang merek (APM), untuk mencantumkan penggunaan bahan bakar yang sesuai. Bambang mengatakan, hal ini sama seperti yang dilakukan terhadap industri rokok. Di setiap kemasan tertera dampak mengonsumsi rokok bagi kesehatan.
"Kalau soal LCGC, saya makanya mau ngomong dengan Kemenperin, harus ada effort untuk menekan penggunaan premium oleh LCGC. Ini karena setelah saya cek, mesinnya tidak didesain untuk premium," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.