Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Luncurkan Pengadilan Komersial Antar-Negara

Kompas.com - 03/12/2013, 14:07 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura mengumumkan akan meluncurkan pengadilan komersial yang akan memfasilitasi sengketa bisnis yang terjadi di berbagai negara di kawasan Asia.

Menteri Hukum Singapura, K. Shanmugam dalam penjelasan resminya, Selasa (3/12/2013) mengklaim peluncuran pengadilan komersial internasional Singapura (Singapore International Commercial Court/SICC) itu akan membantu mendorong pertumbuhan investasi di berbagai negara di kawasan Asia, di mana PDB diproyeksikan mencapai 34,9 triliun pada 2020.

"Di balik rencana ini, pertimbangannya adalah jumlah sengketa yang terjadi antarnegara di Asia meningkat, dan memungkinkan bisnis jasa legal juga meningkat di kawasan Asia Pasifik," jelas Kementerian Hukum Singapura.

Instansi tersebut menjelaskan, pendirian SICC akan meningkatkan reputasi Singapura sebagai tujuan pencari keadilan untuk menyelesaikan sengketa bisnis. Sebelumnya, Singapura telah mendirikan Pusat Arbitrase Internasional (The Singapore International Arbitration Centre) pada 1991. Sepanjang 2012, pengadilan tersebut telah menangani 235 sengketa dengan nilai mencapai 2,87 miliar dollar AS.

Merujuk survei yang dilakukan perusahaan konsultan hukum White & Case, Singapura menjadi negara yang paling menjadi rujukan pengadilan arbitrase di samping pengadilan lain yang berada di Paris, London dan New York.

"Setelah sukses membangun sektor arbitrase, kami akan meluncurkan pengadilan komersial sehingga akan membuat Singapura menjadi tempat yang menarik untuk menyelesaikan sengketa di kawasan Asia dan sekitarnya," lanjut K. Shanmugam.

SICC akan berfungsi sebagai salah satu divisi Pengadilan Tinggi Singapura dan keputusan hukumnya bisa mengikat di luar Singapura melalui ketentuan penegakan timbal-balik antarnegara.

Dalam hal ini, Ketua Mahkamah Agung Singapura juga dapat mentransfer kasus dari pengadilan niaga untuk didengar di SICC. Keputusan-keputusan SICC akan diajukan banding ke Pengadilan Tinggi yang meliputi para ahli hukum internasional dan hakim Singapura papan atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com