Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Penarikan Stimulus, Wall Street Kembali Merah

Kompas.com - 04/12/2013, 06:55 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street turun pada Selasa (3/12/2013) waktu setempat,  (Rabu pagi WIB) untuk hari kedua berturut-turut, karena meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan segera menarik kembali program pembelian obligasinya.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 94,15 poin atau 0,59 persen pada 15.914,62. Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 5,75 poin atau 0,32 persen menjadi 1.795,15, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 8,06 poin atau 0,20 persen ke posisi 4.037,20.

Aksi jual muncul karena para investor fokus pada prospek bahwa Fed dapat memangkas program pembelian obligasi 85 miliar dollar AS per bulan, lebih awal dari yang diyakini sebelumnya, mungkin pada pertemuan kebijakan moneternya dalam dua pekan.

Spekulasi itu meningkat menyusul data ekonomi yang kuat pada Senin (2/12/2013), kelangkaan berita ekonomi utama pada Selasa dan menjelang laporan besar tenaga kerja AS pada Jumat (6/12/2013), banyak yang merasa hal itu bisa mempercepat tindakan Fed jika pertumbuhan pekerjaan kuat.

Pasar jatuh karena "lebih banyak ketakutan pengurangan stimulus" ketika data ekonomi meningkat, kata Brent Schutte dari BMO Private Bank.

Komponen Dow, Pfizer, turun 1,9 persen setelah Goldman Sachs menghapusnya dari daftar "conviction buy". Goldman mengatakan melihat kurangnya kenaikan untuk Pfizer sehubungan dengan kenaikan dalam nilainya.

GM melaporkan kenaikan 14 persen dalam penjualan mobil November, namun sahamnya turun 2,5 persen. Produsen mobil saingannya, Ford, membukukan kinerja terbaik sejak November 2004, namun saham turun 2,9 persen.

Raksasa teknologi Apple melonjak 2,7 persen setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan itu mengakuisisi perusahaan analisis media sosial Topsy Labs senilai lebih dari 200 juta dollar AS. Secara terpisah, catatan Jefferies mengutip bukti anekdotal yang menyatakan Apple memiliki sebuah akhir pekan Black Friday "besar".

Perusahaan mobil listrik Tesla Motors melonjak 16,5 persen setelah melaporkan bahwa pemerintah Jerman telah menghentikan penyelidikan keselamatannya. Secara terpisah, Morgan Stanley mengatakan pemula AS itu adalah "top pick" di antara 26 nama dalam sektor otomotif AS.

Jaringan restoran cepat saji Yum Brands kehilangan 2,7 persen setelah melaporkan peningkatan penjualan satu persen di China, tetapi mencatat bahwa peningkatan itu didorong sebagian oleh promosi satu kali di jaringan perusahaan Kentucky Fried Chicken. Perusahaan menjanjikan "kenaikan kembali yang kuat" pada 2014 "setelah tahun ini jelas di bawah harapan kami yang tinggi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com