Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Jurang antara Negara Kaya dan Miskin Makin Lebar

Kompas.com - 05/12/2013, 13:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun saat ini terjadi pertumbuhan yang pesat di kalangan negara-negara di dunia, namun jurang pemisah antara negara kaya dan negara miskin semakin lebar.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan adanya jurang antara negara kaya dan miskin ini membuat para akademisi dan pengambil keputusan tidak nyaman. "Justru seharusnya dengan globalisasi, tembok-tembok penghalang menyebarnya kemakmuran semakin runtuh," kata Agus di Gedung BI, Kamis (5/12/2013).

Menurut Agus, saat ini suatu negara dapat mencontoh praktek-praktek ekonomi dan sosial yang diinginkannya dari negara laun dengan mudah. Berbagai halangan perdagangan barang dan penanaman modal sudah tidak ada lagi.

"Namun dalam kenyataannya, perbedaan yang tajam dalam pendapatan dan standar hidup tetap ada. Suatu teka-teki yang memang harus dicari jawabannya," ujar Agus.

Lebih lanjut, ia menjelaskan variasi dalam pendapatan per kapita dan kesejahteraan antar negara berhubungan erat dgn perbedaan SDM atau human capital, modal fisik, serta teknologi.

Adapun perbedaan kualitas pendidikan, hingga alokasi sumber daya antar aktifitas dengan produktifitas yang berbeda bermuara pada pendapatan yang berbeda antar negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com