“Kami yakin bahwa CSPA merupakan jalan keluar terbaik bagi semua pihak, yaitu perusahaan smelter, Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah. Kami ingin menunjukkan komitmen kami dalam mendukung kebijakan Pemerintah dengan menjadi pemasok konsentrat tembaga bagi smelter dalam negeri di masa mendatang,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2013).
Sementara itu, Direktur Utama Indosmelt Natsir Mansyur menyatakan kerjasama yang dijalin itu memungkinkan perseroan melanjutkan pembangunan smelter baru di Indonesia.
"Kami yakin setelah mendapat kesanggupan PT NNT sekarang, kami akan dapat menyelesaikan pembangunan smelter pada 2017-2018. Kerjasama dengan pemasok bahan baku seperti PT NNT merupakan langkah awal yang penting bagi kegiatan proyek,” jelas Natsir.
Newmont Nusa Tenggara memulai kegiatan operasinya pada tahun 2000, dengan memenuhi kewajibannya berdasarkan kontrak karya untuk memproduksi konsentrat tembaga di Indonesia dengan mengolah bijih mentah di lokasi tambangnya menjadi konsentrat tembaga.
Perseroan sejauh ini telah memaksimalkan penjualan konsentratnya kepada PT Smelting, yang mengoperasikan satu-satunya smelter tembaga di Indonesia, di Gresik, Jawa Timur, yaitu sekitar 20 persen produksi konsentrat tahunannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.