Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Anggarkan Rp 700 Miliar untuk Kosongkan Area Jatigede

Kompas.com - 09/12/2013, 13:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menaksir biaya yang diperlukan untuk merelokasi 6.000 kepala keluarga (KK) yang bertahan di area waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat sekitar Rp 700 miliar. Meski sebetulnya, mereka masuk dalam kelompok yang tidak memiliki hak relokasi.

Anggaran tersebut belum masuk dalam APBN 2014. Namun, lanjut dia, Badan Pemeriksa BPKP sudah menuntaskan kajian untuk selanjutnya diajukan ke Kementerian Keuangan. "Pendanaannya sekitar Rp 700 miliar. Tapi karena APBN 2014 sudah diketok makanya kita meminta Kemenkeu mencarikan solusi seperti apa," kata Hatta, di Jakarta, Senin (9/12/2013).

Ditemui di Kantor Kemenko, Kepala Bapeda Jawa Barat, Deny Juanda mengatakan permasalahan sosial yang ada di Jatigede merupakan pengosongan lahan. Ada dua kelompok masyarakat, yakni yang kelompok yang memiliki hak relokasi sebanyak 4.650 KK dan kelompok yang tidak memiliki hak relokasi sesuai Permendagri 1975, sebanyak 6.000 KK.

"Jadi usulnya itu bagi meeka yang tidak punya hak relokasi diberi dana jatah hidup setahun, kemudian pindah kemana, yang penting 20 km dari situ. Silahkan, itu juga disiapkan. Kemudian diberi uang pembongkaran. Mau kontraktor / sendiri uangnya ada. Uang transport Rp 13 juta per KK," jelas Deny.

Sementara itu, permasalahan di kelompok pertama yang memiliki hak relokasi pun juga belum usai. Dari sekitar 4650 KK, pemerintah merencanakan membangun 2377 rumah.

Deny mengatakan, saat ini baru dibangun 700 rumah. Rencananya, Kemenpera bakal membangun lagi 1000 rumah. "Sisanya karena kita punya jadwal setelah bendungan selesai tidak boleh nunggu lama, dan langsung diisi. Kita usulkan bagaimana diganti uang saja sesuai unit costnya Rp 82 jt per KK," ujarnya.

Bagi masyarakat yang memiliki hak relokasi, pemerintah provinsi Jawa Barat menyediakan 100 hektar lahan, dari target 300 hektar. Sebanyak 30 hektar lahan sudah dibangun perumahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com