Menteri Perindustrian MS Hidayat menuturkan, pihak Jepang datang lengkap bersama Nippon Asahan Alumina (NAA) menandatangani perjanjian pengakhiran kerja sama itu.
"Dan itu akan mengakhiri kerja sama selama 30 tahun ini," kata dia. Lebih lanjut Hidayat menambahkan, pembayaran sebesar 556,7 juta dollar AS akan dilakukan dalam kurun waktu antara empat hingga lima hari, terhitung setelah penandatanganan," jelasnya.
Setelah penandatanganan itu, Inalum 100 persen menjadi milik Indonesia. Hidayat juga mengatakan, meski sudah diambil alih oleh Indonesia secara keseluruhan, ia memastikan pasar dan kontrak kerja sama yang disepakati BOD sebelumnya terus berlanjut. Ia pun berharap, Indonesia juga bisa profesional melanjutkan Inalum ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.