Proyeksi, IHSG Variatif Berpeluang Menanjak

Bursa Walls Street menguat pada awal pekan di tengah menguatnya spekulasi pengurangan stimulus (tapering) di Amerika Serikat segera dilakukan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,03 persen, Indeks S&P500 menguat 0,18 persen dan Indeks Komposit Nasdaq menanjak 0,15 persen.

Pada perdagangan Senin (9/12/2013), IHSG ditutup naik 33,55 poin (0,80 persen) ke level 4.214,34 dengan jumlah transaksi sebanyak 6,7 juta lot atau setara dengan Rp 4 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 88 miliar.

Saham yang paling banyak dibeli antara lain BMRI, ASII, INDF, BBCA dan PWON. Mata uang rupiah lagi-lagi terdepresiasi ke level Rp 11.974 per dollar AS.

Secara teknis, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, kenaikan IHSG kemarin merupakan "pullback" setelah empat hari berturut-turut turun. Hal itu sekaligus mencoba keluar dari  area support 4.072 dan 4.191 serta menguji area resistance 4.353 dan 4.395.

Volume perdagangan kemarin lebih kecil dibanding perdagangan sebelumnya, stochastic berpeluang goldencross, MACD dan pasar masih memberikan sinyal negatif.

Untuk hari ini terlihat akan adanya peluang kenaikan terbatas dengan kecenderungan variatif, dengan support 4.072 dan resistance 4.353. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ASII, BBRI dan INDF.

Sementara riset Arjaya Indosurya Securities memerkirakan rentang IHSG di 4.189-4.245. Kenaikan IHSG yang terjadi masih bersifat technical rebound dengan tujuan resistance terdekat pada 4.241.

Jika mampu ditutup di atas angka resistance tersebut maka potensi kenaikan IHSG akan berlanjut menuju 4.314 dengan support IHSG saat ini berada pada 4.175. Saham-saham pilihan adalah UNVR, AKRA, ASGR, EXCL, ISAT, LSIP dan INDF.