Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Bali, Harapan Baru Putaran Doha

Kompas.com - 10/12/2013, 14:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai Paket Bali yang disepakati 160 negara anggota World Trade Organization (WTO) bisa menjadi harapan baru dari Putaran Doha.

"Ini dahsyat, karena tanpa kesepakatan tersebut Putaran Doha yang dicanangkan tahun 2001 untuk mengedepankan negara-negara berkembang itu, nyaris mati," ujar Gita, di kantornya, Jakarta, Selasa (10/12/2013).

"Yang selama ini nyaris mati selama 12 tahun, ini merupakan kesempatan yang bisa menghembuskan angin segar, oksigen yang bisa menyelesaikan Putaran Doha," kata dia lagi.

Dengan keputusan tersebut, lanjut Gita, aspirasi kepentingan negara-negara berkembang kemungkinan besar bisa terealisasi.

Sebagaimana diketahui, Paket Bali menjadi mini proposal Doha, yang terdiri dari tiga isu krusial yaitu fasilitasi perdagangan, pertaninan, dan negara sangat amat terbelakang (Least Developed Countries).

Gita menjelaskan, dalam isu pertanian sudah disepakati proteksi yang diinginkan negara-negara berkembang. Negara-negara maju pun berkomitmen untuk mengeliminasi subsidi di sektor pertanina.

Sementara itu, dalam isu negara sangat amat terbelakang (LDCs), negara-negara tersebut memperoleh kemudahan untuk melakukan penyederhanaan sistem lalu lintas fasilitasi perdagangan di negara mereka masing-masing. Gita mengklaim, hal itu bisa disepakati berkat dukungan dari negara-negara berkembang.

"Terkait fasilitasi perdagangan, negara berkembang dan negara terbelakang berkomitmen meningkatkan kapasitas kepabeanan dan kepelabuhanan untuk memperlancar lalulintas perdagangan. Ini juga dibantu komitmen dari negara maju, dengan konteks capacity building, transfer teknologi, dan juga dukungan finansial," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com