Selama 30 tahun berkarya, Slank sebagai pemasar produk musik telah berhasil terus merejuvenasi dan merevitalisasi brand-nya agar tetap eksis dan relevan di hadapan audiensnya.
Keberhasilan Slank dalam mengelola produknya, baik musik maupun nonmusik, customers (Slankers), dan brand selama tiga dekade telah membuat banyak brand ingin berkolaborasi dengannya.
"Slank bukan hanya band, tapi sebuah brand yang rock n roll. Setelah 30 tahun melintang di dunia musik dan survive, sudah layak rasanya kita yang berada di dunia pemasaran untuk memberikan mereka Lifetime New Wave Marketing Award di dalam dunia musik," kata pakar marketing Hermawan Kartajaya dalam acara Markplus Conference, Kamis (12/12/2013).
Pada kesempatan sama, Pemimpin Redaksi Majalah Marketeers Waizly Darwin mengatakan meski ada gejolak internal dan eksternal, Slank tetap mengambil langkah pemasaran yang baik.
"Meski ada gejolak internal dan eksternal (perubahan industri), Slank tetap terus melakukan langkah pemasaran yang apik agar brand-nya tetap bernilai tinggi dan sustainable seperti yang mereka bilang 'Slank Nggak Ada Matinya.' Ini contoh bagus dan patut ditiru bagi marketer di perusahaan manapun," kata Waizly.
Lebih lanjut, Waizly mengatakan saat ini semua segmen brand ingin mendapatkan Slank-effect. Tak sedikit yang berhasil memanfaatkan Slank sebagai marketing platform atau brand endorser. "Bahkan ada beberapa brand yang bisa besar seperti sekarang antara lain karena "terbantu" oleh Slank," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.