Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Loyo, Telkom Fokus Manajemen Forex

Kompas.com - 12/12/2013, 14:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan nilai tukar rupiah atas dollar AS memukul banyak sektor industri, termasuk telekomunikasi. Dalam menghadapi situasi ini, PT Telkom Indonesia Tbk mengaku fokus pada manajemen  foreign exchange ( forex/pertukaran mata uang).

"Tentu ada (pengaruh pelemahan rupiah). Dan kita harus fokus dalam forex management. Jadi di dalam rapat-rapat di Telkomsel dan Telkom selau kita bahas bagaimana memitigasi risiko forex exchange ini," kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya ketika ditemui di acara Marketplus Conference, Kamis (12/12/2013).

Terkait kondisi ini, Arief mengaku perseroan tidak melakukan penambahan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun 2014 mendatang. Sebagai informasi, Telkom mematok capex sebesar 2 miliar dollar AS tahun depan.

"Tidak ada peningkatan. Karena begini, pertama belanja kita sekitar 2 miliar dollar AS. Kedua, memang ada depresiasi rupiah, tapi juga ada depresiasi dari harga satuan perangkatnya, semakin kecil. (Alasan) yang pertama (karena) teknologinya semakin baru. Yang kedua, volumenya semakin besar. Diharapkan balance lah," ujarnya.

Meskipun demikian, Arief menjelaskan pihaknya senantiasa tetap waspada dalam hal manajemen forex. Walaupun terdapat perbedaan dalam penetapan nilai tukar rupiah atas dollar AS, perseroan akan mengambil garis tengahnya. "Kita harus tetap waspada di dalam forex management. Kan pemerintah menetapkan Rp 10.500 (per dollar AS), sementara swasta meyakini Rp 11.500. Kita antara pemerintah dan swasta inbetween lah," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com