Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pengusaha Utama Jepang, SBY Tawarkan Proyek Kerja Sama

Kompas.com - 13/12/2013, 20:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama kira-kira 30 menit bertemu dengan sekitar 17 pengusaha utama Jepang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menawarkan sejumlah proyek kerja sama.

"Indonesia menawarkan beberapa sektor yang mungkin para pengusaha Jepang dapat berpartisipasi ke dalamnya, misalnya energi seperti batubara, pembangkit listrik tenaga panas bumi, geotermal, di mana sebagian telah berjalan dengan baik hingga saat ini," paparnya, Jumat (13/12/2013).

Di bidang pembangkit panas bumi, Presiden SBY berharap agar pengusaha Jepang dapat lebih banyak lagi ikut serta karena Indonesia sangat membutuhkan tambahan dari pembangkit tersebut. Ke depan, proyek-proyek tersebut akan dibangun lebih banyak.

Selain itu, Presiden SBY juga membuka kesempatan bisnis di sektor perbankan, termasuk pula di bidang asuransi. Sektor tersebut di masa depan dipastikan akan sangat dibutuhkan seiring perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju.

"Potensi bidang energi dan finansial tersebut dianggap sangat besar manfaatnya bagi bangsa dan rakyat Indonesia dan saya yakin Indonesia akan semakin welcome terhadap berbagai industri dan pengusaha Jepang yang mau investasi di Indonesia nantinya," papar Firmanzah, Staf Khusus Presiden bidang ekonomi khusus kepada Tribunnews.com.

Sementara dari pihak pengusaha Jepang yang mewakili semua sektor bisnis, mulai dari energi, manufaktur, sampai ke ritel, mengharapkan agar hubungan bisnis kedua negara yang sangat strategis ini dapat lebih baik lagi di masa mendatang.

"Kami berharap bisa diikutsertakan dalam proyek-proyek di Indonesia seperti Smart City dan proyek-proyek yang didanai oleh Pemerintah Jepang nantinya," papar Teruo Asada, Chairman Marubeni, secara khusus kepada Tribunnews.com tadi sore.

Para pengusaha Jepang percaya iklim usaha bisnis di Indonesia akan jauh lebih baik lagi di masa depan. Karena itulah, mereka tampaknya akan semakin banyak lagi terlibat di dalam proyek-proyek di Indonesia.

"Pembicaraan dengan Presiden sangat baik dan hubungan kedua negara semakin baik termasuk di bidang bisnis, diharapkan masa depan keterlibatan pengusaha Jepang pasti juga akan semakin banyak di Indonesia nantinya," papar Taizo Nishimuro, mantan Chairman Toshiba Corporation serta mantan Ketua Pasar Modal Tokyo (TSE), khusus kepada Tribunnews.com pula.

Menanggapi keinginan pengusaha Jepang untuk semakin banyak terlibat dalam proyek di Indonesia, SBY pun mengapresiasi hal itu dan menyampaikan pula terima kasih kepada semua pengusaha Jepang selama ini yang telah bekerja sama dengan sangat baik dalam operasinya di Indonesia.

"Apresiasi tersebut disampaikan SBY kepada para pengusaha Jepang tadi. Demikian pula rasa terima kasih Presiden kepada berbagai asosiasi yang terlibat aktif bagi peningkatan investasi, peningkatan industri, dan perdagangan Jepang ke Indonesia," tambahnya lagi. (Richard Susilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com