Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Tidak Boleh Kalah

Kompas.com - 16/12/2013, 06:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Defisit perdagangan minyak dan gas bumi harus ditekan dengan cara mengurangi impor bahan bakar minyak dan minyak mentah. Karena itu, pemerintah akan mempercepat pemanfaatan sumber energi non-BBM di bidang transportasi dan kelistrikan.

”Kepentingan negara tidak boleh kalah. Karena itu, impor minyak harus dikecilkan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam kunjungannya ke kantor Redaksi Kompas, Jumat (13/12/2013), di Jakarta.

Wacik menjelaskan, dalam pertemuan forum energi dunia di Dubai, tahun lalu, terungkap bahwa pemenuhan kebutuhan energi dunia masih didominasi minyak bumi. Indonesia termasuk satu di antara negara-negara di dunia yang kebutuhan energinya terus meningkat dan masih bergantung pada minyak bumi. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan porsi minyak turun dan digantikan sumber energi non-BBM yang lebih murah dan bersih.

Menurut Dewan Energi Nasional (DEN), dalam bauran energi pada 2010, porsi minyak 49 persen, gas bumi 22 persen, batu bara 24 persen, dan energi baru terbarukan 5 persen. Dalam skenario bauran energi nasional 2025 yang disusun DEN, porsi minyak ditargetkan turun menjadi 25 persen, gas 22 persen, batu bara 30 persen, dan energi baru terbarukan ditargetkan naik 23 persen.

Saat ini, produksi minyak Indonesia terus menurun dan belum ditemukan lagi cadangan baru skala besar.

Sekarang tren peningkatan produksi justru terjadi pada gas bumi, tetapi sebagian besar cadangannya berlokasi di lepas pantai di kawasan timur Indonesia. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com