Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Favorit Perusahaan Jepang

Kompas.com - 16/12/2013, 14:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, Indonesia menjadi negara yang paling difavoritkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk menanamkan modalnya.

"Berdasarkan survei JBIC yang mensurvei hampir 500 perusahaan Jepang di seluruh dunia. Mereka melihat kemenarikan negara-negara dan China yang selalu berada di posisi teratas turun ke peringkat 4. Dan mengejutkan atau tidak, Indonesia berada di nomor 1," kata Mahendra dalam Laporan Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia di Gedung BKPM, Senin (16/12/2013).

Mahendra mengatakan, sejak tahun 2005 atau 2006 tak pernah terbayangkan Indonesia dapat menempati posisi teratas tersebut. Bahkan hingga sekitar 3 tahun lalu pun hal itu masih tak terbayangkan. "Ini adalah survei yang ditargetkan manufaktur Jepang dan bisa menekankan pada tenaga kerja yang terampil dan teknologi padat modal," ujar dia.

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan ada beberapa faktor penting yang mendasari hasil survei tehadap perusahaan Jepang tersebut. Pertama adalah pasar, termasuk di dalamnya adalah potensi pertumbuhan masa depan pasar, dan ukuran pasar. Adapun faktor kedua adalah sumber daya manusia (SDM).

"Faktor penting bagi mereka adalah sumber daya manusia yang tidak mahal. Dari sudut pandang responden, tenaga kerja murah sudah menurun. Makin sedikit perusahaan yang menganggap tenaga kerja murah adalah hal yang menarik dari Indonesia," ungkap dia.

Mahendra mengatakan, isu-isu yang dikhawatirkan pihak asing atas Indonesia adalah peningkatan harga (upah) tenaga kerja, infrastruktur yang lambat perkembangannya, ketidakpastian hukum, dan intensnya persaingan. "Itu mungkin baik bagi regulator, tapi tidak bagi pengusaha karena pasar menjadi keras," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com