Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan 4 Direktur, Kinerja BTN Diperkirakan Limbung

Kompas.com - 17/12/2013, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak lolosnya empat direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk dalam fit and proper test oleh Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal mempengaruhi kinerja bank BUMN tersebut.

Dalam riset yang dipublikasikan oleh Mandiri Sekuritas, Selasa (17/12/2013) disebutkan tidak lolosnya empat direktur BTN itu akan berdampak pada rencana perseroan untuk mengurangi kredit macet (non performing loan/NPL), seiring dengan melambatnya penyaluran kredit perusahaan.

"Walaupun perseroan mengklaim telah memiliki sistem yang stabil, namun kami yakin dengan kekurangan direksi akan mengganggu kinerja perusahaan. Tak hanya itu, situasi ini juga akan berdampak ke atmosfer kerja. Namun kami percaya, dampak hanya sementara," tulis riset tersebut.

Hingga siang ini, saham BTN yang berkode BBTN diperdagangkan di level Rp 910 per saham. Saham bank BUMN ini dalam beberapa hari terakhir terus turun.

Sebelumnya diberitakan, Direktur BTN Evi Firmansyah dan Saut Pardede mengundurkan diri lantaran tak lolos fit and proper test oleh BI. Selain itu, BI juga belum menyetujui dua direksi BTN lainnya, yakni Mas Guntur Dwi S dan Poernomo.

Direktur Utama BTN Maryono beberapa waktu lalu menjelaskan, tindakan berikutnya yang diambil perseroan adalah pihaknya akan mengusulkan kepada pemegang saham pengendali untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat.

Selama menunggu RUPSLB tersebut, lanjutnya, perseroan akan tetap beroperasi dengan tiga orang direksi. Berdasarkan hasil fit and proper test tersebut, sejak tanggal 6 Desember 2013 anggota direksi BTN adalah Maryono sebagai Direktur Utama, Irman A Zahiruddin sebagai Direktur, dan Mansyur S Nasution sebagai Direktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com