Kata Hatta Rajasa, Pasokan dan Harga Pangan Jelang Natal Aman

Sedikit berbeda dengan Hatta,  Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengatakan, harga cabe rawit dan cabe merah kriting sedikit bergejolak. Sementara itu, pasokan bahan pangan lain terbilang aman.

Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi membenarkan bahwa terjadi kenaikan harga cabe-cabean. Kata Bayu, hal itu lantaran pengaruh musim. "Jelang Natal, Insyaallah semuanya (pasokan) tersedia," kata Bayu.

"Tapi kalau itu (cabe harga naik) bagian dari horti. Memang horti harus kita cermati karena hujan," ujarnya lagi.

Sementara itu, harga daging sapi yang masih di kisaran Rp 90.000 per kilogram, lanjut Bayu, saat ini lebih disebabkan merosotnya nilai tukar rupiah. Sapi bakalan yang kemudian dipotong dan masuk ke pasar segar inilah yang masih tinggi harganya. "Kalau yang masuk ke industri dan supermarket, kalau Anda lihat sudah turun," sambung Bayu.

Masih tingginya harga, sebut Bayu hanya terjadi di pasar segar (tradisional). Ini disebabkan juga kebiasaan konsumen dan penjual daging sapi di Indonesia. "Pasar segar itu lebih senang kalau tahu siapa yang menyembelih, pakai baca Bismillah dulu tidak. Dan penjualnya biasanya sudah punya jaringan sendiri. Ini yang membuat intervensi impor tidak berdampak signifikan," katanya.

Sebagai informasi, dari catatan Kementerian Perdagangan per Selasa (17/12/2013) kemarin, harga daging sapi nasional masih bertengger di Rp 93.329 per kilogram. Harga ayam broiler nasional Rp 28.515 per kilogram. Harga ayam ras, Rp 19.008 per kilogram. Harga ayam kampung Rp 56.989 per kilogram.

Sementara itu, harga tepung terigu Rp 8.309 per kilogram. Harga gula pasir masih di level Rp 11.917 per kilogram. Harga minyak goreng curah Rp 10.767 per kilogram, dan beras medium Rp 8.609 per kilogram. Harga kedelai, masih tinggi, di tingkat konsumen harganya di level Rp 10.647 per kilogram untuk kedelai impor, dan Rp 10.525 per kilogram untuk kedelai lokal.