Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Izin DPR, LPS Akhirnya Suntik Bank Mutiara Rp 1,5 Triliun

Kompas.com - 20/12/2013, 13:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akhirnya menyuntik PT Bank Mutiara Tbk sebesar Rp 1,5 triliun, untuk mengatasi merosotnya rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank tersebut.

Sekretaris Perusahaan LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan, dengan tambahan modal sebesar itu, saat ini CAR LPS sudah di atas ketentuan Bank Indonesia. Adi Nugroho juga menyatakan secara prinsip pihaknya tidak perlu meminta persetujuan DPR atas penambahan modal itu.

"Hari ini per 20 Desember 2013, CAR Bank Mutiara sudah di atas yang disyaratkan Bank Indonesia, karena LPS sudah menyuntikkan mdal sebesar Rp 1,5 triliun. Secara prinsip, kami bisa menambah modal tanpa izin DPR," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2013).

Penjelasan tersebut sekaligus menjawab berbagai informasi yang beredar belakangan ini mengenai merosotnya CAR Mutiara dan rencana LPS menambah modal pada bank tersebut.

Beberapa hari lalu, Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengungkapkan pihaknya masih menunggu perintah pimpinan DPR terkait pemberian izin LPS menyuntik modal Bank Mutiara. Menurut Harry Azhar, penambahan modal harus melalui izin lembaganya.

Hari ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan, telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan LPS terkait permasalahan yang terjadi pada PT Bank Mutiara Tbk.

"Jadi mungkin sementara yang saya bisa sampaikan bahwa BI mengirimkan pesan kepada LPS dan LPS akan menindaklanjuti," kata Gubernur BI Agus D W Martowardojo seusai upacara pelepasan 1.150 pegawai BI yang akan pindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (20/12/2013).

Agus menekankan, secara umum perbankan dalam keadaan baik. Bila ada bank yang perlu diperbaiki modalnya, kata dia, tentu yang menjadi pemegang saham akan melaksanakan sesuai dengan ketentuan.

"Saya belum bisa membicarakan tentang individual bank terlalu jauh. Saya hanya ingin menyampaikan secara umum perbankan kita baik. Kalau ada di Mutiara ada yang ditanyakan, saya hanya bisa (bilang) kita sudah mengirimkan surat ke LPS sudah berkomunikasi dan mereka akan menindaklanjuti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com