Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan China Sepanjang 2013 Capai 7,6 Persen

Kompas.com - 26/12/2013, 20:17 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi CHina sepanjang tahun ini kemungkinan berada di level 7,6 persen, atau turun tipis dari tahun lalu yang sebesar 7,7 persen. Demikian laporan resmi Dewan Negara yang dirilis hari ini, Kamis (26/12/2013).

Meski turun, namun level pertumbuhan itu diklaim lebih baik dari yang diharapkan, di tengah tren penurunan pertumbuhan ekonomi global. Laporan tersebut diserahkan kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional.

Pemerintah China sebelumnya telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen dalam rentang 5 tahun antara 2011-2015. Pada tahun 2011, pertumbuhan PDB China mencapai 9,3 persen. Selanjutnya menjadi 7,7 persen pada 2012 dan 7,6 persen pada paruh pertama tahun ini.

"Bagaimanapun, kami tidak membantah adanya tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Xu Shaoshi, menteri yang membawahi Komisi Reformasi dan Pembangunan, sebagaimana dikutip dari Xinhua.

Dia menjelaskan, saat ini terdapat ketidakpastian perbaikan ekonomi global, dan pasar di berbagai negara tak mampu menciptakan permintaan yang besar.

Dari dalam negeri, upah tenaga kerja meningkat dan, termasuk juga biaya untuk menjaga lingkungan. Perekonomian China juga menghadapi tantangan berupa naiknya utang pemerintah lokal.

Untuk itu, Dewan Negara mengusulkan solusi yaitu reformasi komprehensif di berbagai sektor untuk merealisasikan keputusan dan meningkatkan kinerja pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Xinhua
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com