Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2013, Rupiah Mata Uang Paling Jeblok di Asia

Kompas.com - 31/12/2013, 14:23 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mata uang Asia tahun ini berada dalam kondisi terburuk sejak krisis keuangan global yang terjadi sejak 2008. Banyaknya investor yang kabur dari negara berkembang membuat nilai tukar mata uang di Asia merosot dalam.

Salah satu penyebab kaburnya investor asing itu adalah, adanya pemangkasan stimulus yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve. Mata uang yang turun paling dalam di Asia adalah rupiah, yang mencatat pelemahan terdalam sejak sejak tahun 2000.

Setelah rupiah, menyusul rupee, mata uang India yang melemah untuk tahun ketiga. Setelah itu pelemahan juga menerpa mata uang bath Thailand, yang tumbang ke level terendah sejak 2010 akibat kekhawatiran current account dan peningkatan risiko politik.

Sementara itu, mata uang yuan China naik ke level tertinggi dalam 20 tahun seiring dengan pada optimisme pemerintah meningkatkan upaya meningkatkan konvertibilitas mata uangnya. Sedangkan mata won Korea Selatan menguat untuk tahun kedua .

"Kami melihat mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS tahun depan, karena faktor fundamental AS yang membaik dan membaiknya data-data ekonominya, " kata Irene Cheung, ahli strategi valuta asing Australia & New Zealand Banking Group Ltd kepada Bloomberg di Singapura.

Menurutnya, sulit bagi Indonesia dan Thailand untuk memperkuat mata uangnya, sebab kedua negara akan menyelenggarakan pemilu di tahun 2014. Rupiah tahun 2013 melemah 21 persen menjadi Rp 12.180 per dollar AS, sedangkan rupee turun 11persen menjadi 61,8363 per dollar AS, sedangkan baht turun 6,8 persen menjadi 32,82 per dollar AS.

Sementara itu, ringgit Malaysia juga turun 6,8 persen menjadi 3,2825 per dollar AS. Sedangkan peso Filipina turun 7,5 persen, penurunan terburuk sejak 2008. (Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com