Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti menuturkan, operasional Bandara Halim Perdanakusuma masih harus menunggu kesiapan dari airlines (maskapai) serta stakeholder.
"Karena yang namanya operasi itu kan berkaitan dengan kesiapan maskapai, karena harus memindahkan sebagian operasinya, juga pendukungnya seperti ground handling, maupun pesawat lainnya. Jadi itu kami lihat dulu posisi terakhir," ujar Herry ditemui di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Herry mengatakan pihaknya tidak terlalu mempersoalkan tenggat waktu dimulainya Bandara Halim Perdanakusuma untuk melayani penerbangan komersial. Menurutnya, kesiapan dari airlines dan pendukungnya sangat penting, karena hal itu terkait aspek pelayanan dan keselamatan.
"Jangan asal mulai tapi pelayanan amburadul. Pastikan kesiapan baru mulai," sambung Herry.
Sejauh ini, kata Herry, sudah ada 3 maskapai yang akan mengalihkan sejumlah rute penerbangan ke Halim Perdanakusuma. Mereka adalah Garuda Indonesia, AirAsia, dan Citilink.
Ditemui dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan menuturkan, meskipun tidak terlalu banyak maskapai yang hijrah ke Halim Perdanakusuma, setidaknya itu bisa mengurangi sedikit overload di Cengkareng, di Bandara Soekarno Hatta. Ia mengatakan, setidaknya akan ada 82 penerbangan per hari di Bandara Halim Perdanakusuma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.