Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Inflasi, Pertamina Diminta Amankan Pasokan Elpiji

Kompas.com - 03/01/2014, 15:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperkirakan, dampak kenaikan harga gas elpiji kemasan tabung 12 kilogram bisa mendorong inflasi 2014 lebih besar dari perkiraan semula.

Seperti diketahui, sejak tanggal 1 Januari 2014 lalu, PT Pertamina serentak menaikkan harga gas elpiji kemasan 12 kilogram di tingkat agen dari harga sebelumnya berkisar Rp 78.000-Rp 80.000 per tabung.

Bambang menilai, sumbangan kenaikan harga elpiji terhadap inflasi secara keseluruhan tahun 2014 bisa mencapai 0,5 persen. “Dampak terhadap inflasinya tinggi, tetapi tidak bulan per bulan, harus tahunan,” ujar Bambang, Jumat (3/1/2014) di Jakarta.

Menurutnya, dampak inflasi bisa dimitigasi, asalkan Pertamina melakukan beberapa hal yang disarankan pemerintah. Adapun saran yang disampaikan pemerintah itu diantaranya, pertama Pertamina harus memastikan kenaikan harga elpiji tidak membuat masyarakat yang selama ini memakai elpiji 12 Kg beralih ke elpiji 3 Kg.

Bila itu terjadi, maka beban subsidi elpiji 2014 bisa membengkak. Sebab, elpiji jenis 3 kg selama ini dijual tanpa pembatasan kuota. Kalau pembelinya bertambah, ditakutkan kebutuhannya lebih besar. Saat ini saja, subsidi untuk elpiji tahun 2014 berada diangka Rp 30 triliun.

Supaya hal itu tak terjadi, maka gas elpiji 3 kg disalurkan dengan menggunakan mekanisme distribusi tertutup. Dengan mekanisme distribusi tertutup, Pertamina membatasi pembelian elpiji untuk masyarakat yang berhak saja, di luar itu tidak boleh membeli.

Saran kedua yang disampaikan pemerintah kepada Pertamina adalah, perubahan harga dari tingkat distributor atau agen dan pengecer harus dijaga. Jadi, Pertamina bisa menggunakan mekanisme harga maksimal hingga sampai ke tangan konsumen. Kalau ada biaya distribusi, juga bisa diperhitungkan dalam penetapan harganya. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com