Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Juta WNI "Diekspor" Jadi TKI Sepanjang 2013

Kompas.com - 08/01/2014, 09:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 512.168 tenaga kerja Indonesia (TKI) dikirim ke 160 negara pada tahun 2013. Dari jumlah itu, sebanyak 285.197 TKI bekerja di sektor formal dan 226.871 untuk sektor pekerjaan informal.

Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menyebutkan, TKI yang paling banyak ditempatkan ditujukan untuk bagian domestic worker.

"Urutan teratasnya, domestic worker 168.318 orang, plantation worker 47.598 orang, operator 46.799 orang, dan caretaker ada 45.751 orang," kata Jumhur dalam konferensi persnya di kantor BNP2TKI, Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Dia mengatakan, berdasarkan provinsi, Jawa Barat menempati posisi teratas dalam penyumbang TKI ke luar negeri. Tercatat 129.885 orang TKI Jawa Barat dikirim ke luar negeri.

Untuk urutan selanjutnya ada Jawa Tengah dengan 105.971 orang, Jawa Timur ada 93.843 orang, NTB ada 63.438 orang, dan Lampung 17.975 orang. TKI dengan status menikah ada 309.427 orang dan 158.858 orang belum menikah, serta yang statusnya cerai ada 43.883 orang.

Lombok Timur, Indramayu, dan Cirebon merupakan kabupaten tertinggi dalam pengiriman TKI ke luar negeri. Lombok Timur mencapai 33.287 orang, Indramayu 28.410 orang, dan Cirebon ada 18.675 orang.

Berdasarkan pendidikan terakhir, TKI yang paling banyak ditempatkan di luar negeri adalah TKI dengan pendidikan SMP ada 191.542 orang, lalu yang pendidikan akhirnya SD ada 160.097 orang, serta SMU ada 124.825 orang. Sementara yang sarjana hanya 6.340 dan yang pascasarjana hanya 352 orang.

Untuk penempatan, Malaysia masih menjadi destinasi utama. Untuk tahun ini, ada 150.236 TKI yang diberangkatkan ke sana. Selain itu, Taiwan dan Arab Saudi di peringkat selanjutnya dengan 83.544 TKI dan 45.394 TKI untuk Arab Saudi.

Jumhur menjelaskan, Indonesia juga sudah memiliki program "G to G" untuk penempatan TKI di luar negeri, seperti Jepang dan Korea. Untuk Jepang, tahun ini Indonesia diberikan kuota 156 orang dan untuk Korea diberikan kesempatan hingga 9.441 orang.

"Untuk catatan, Korea ini, untuk angka 9.441 itu adalah kuota yang melebihi batas. Indonesia diberi 7.300 kuota. Misalnya, pada tahun itu, Korea membutuhkan tenaga kerja 50.000 orang dan itu dibagi 15 negara. Lalu, pada September lalu, Indonesia sudah memenuhi kuota.

"Ada negara-negara yang diberikan kuota, tetapi pada September jauh dari harapan Korea, lalu diberikan kuota itu kepada kita untuk menempati itu dan kita tambah lebih dari dua ribu," kata Jumhur. (Wahyu Aji)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com