Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kurs Harus Menggambarkan Fundamental Ekonomi

Kompas.com - 10/01/2014, 07:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan secara teori, kurs harus menggambarkan fundamental ekonomi.

Kurs yang sesuai, dikatakannya adalah sesuai dengan kondisi perekonomian pada saat itu. Mirza mengatakan pada saat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dan transaksi berjalan hingga periode 2011, kurs memang sesuai dengan kondisi tersebut.

Kemudian pada saat Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan secara konsisten, maka kurs pada kisaran Rp 9.500 hingga Rp 9.600 tidaklah cocok.

"Kemudian kurs melemah dan juga sebagai reaksi adanya tapering dan juga sebagai bauran kebijakan untuk atasi masalah current account dan kemudian menunjukkan hasilnya bahwa trade balance mulai surplus," kata Mirza pada konferensi pers di Gedung BI, Kamis (9/1/2014).

Terkait kondisi tersebut, Mirza menjelaskan yang paling penting untuk diperhatikan saat ini adalah impor non migas. Ia mengatakan migas dari sisi neraca pergangan merupakan permasalahan struktural.

"Yang sisi neraca perdagangan di minyak dan gas masalahnya lebih struktural yang tidak bisa diselesaikan dengan suku bunga dan kurs. Ke depan memang kalau kita memang ingin neraca berjalan terus membaik dan lebih signifikan membaiknya dibandingkan proyeksi, maka memang harus ada perbaikan struktural di sektor energi," ujar Mirza.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menambahkan masalah kurs juga ada pengaruh dari pendalaman pasar keuangan.

"Juga ada pengaruh dari pendalaman pasar keuangan. Kondisi pasar keuangan valas kita tidak cukup dalam, tentu permintaan yang besar bisa mempengaruhi nilai tukar. Tapi secara umum itu harus tercermin di fundamental kita," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com