Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: BI Pertahankan BI Rate, Sinyal Kebijakan Ekonomi Efektif

Kompas.com - 11/01/2014, 05:28 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang masih dipertahankan pada angka 7,5 persen merupakan sinyal bahwa kebijakan untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan telah bekerja efektif.

"Keputusan BI kemarin mungkin memberikan sinyal bahwa isu neraca berjalan itu more or less sudah bisa di-address," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/1/2014). Dia mengatakan pula bahwa defisit neraca transaksi berjalan telah mengecil dan memberikan ketenangan bagi para pelaku pasar. Harapannya, tren ini konsisten dan efektif pada 2014.

"Saya rasa kombinasi kebijakan dari pemerintah sudah cukup efektif. Kita bisa berharap, pada 2014, defisitnya bisa di bawah tiga persen, bahkan mungkin sekitar 2,5 persen," ujar Chatib. Membaiknya defisit, ujar dia, terlihat pula dari surplus selama Agustus, Oktober, dan November 2013. Kinerja ekspor, sebut dia, makin positif.

"AS, pertumbuhan ekonominya mulai membaik pada 2014. Ekspor (Indonesia) bisa lebih tinggi," lanjut Chatib. Dia berkeyakinan bahwa angka impor pun akan turun dengan kebijakan yang sudah dibuat pemerintah, seperti penerapan PPh Pasal 22 dan KITE.

Chatib berharap proses stabilisasi ekonomi dapat berjalan sesuai rencana, dan fundamental ekonomi makin kuat. Keduanya diperlukan untuk menghadapi tekanan eksternal agar fokus pertumbuhan dapat kembali diupayakan. Dia berharap, cukup 2013 yang menjadi masa konsolidasi, dan periode berikutnya sudah bisa kembali mengalami pertumbuhan tinggi ekonomi.

Kementerian Keuangan mencatat, defisit transaksi berjalan sudah mulai menyempit menjadi 8,4 miliar dollar AS atau 3,6 persen terhadap PDB pada triwulan III 2013. Sebelumnya, angka defisit pada triwulan II 2013 adalah 10 miliar dollar AS atau 4,4 persen terhadap PDB. Proyeksi defisit neraca transaksi berjalan 2013 ada di kisaran 3,5 hingga 3,7 persen terhadap PDB, dan pada 2014 di kisaran 2,7 sampai 3,2 persen terhadap PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com