Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Diekspor, Ketahanan Energi Indonesia Lemah

Kompas.com - 14/01/2014, 15:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama Ali Masykur Musa menuturkan, kisruh kenaikan harga elpiji beberapa waktu lalu hanyalah gunung es dari problematika kedaulatan energi di Indonesia.

Ia menengarai permasalahan energi termasuk gas masih akan panjang lagi. Pasalnya, saat ini 60 persen total produksi gas Indonesia suda terlanjur diekspor dengan kontrak jangka panjang.

"Sekarang kalau bicara konversi BBM ke BBG apakah ada pasokannya untuk public transportation dan mobil dinas. Sementara pabrik pupuk saja kekurangan pasokan gas," kata Ali di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2014).

Padahal, jika konversi bisa dijalankan, negara bisa melakukan penghematan subsidi hingga Rp 17,8 triliun. Oleh karena itu, Ali mendesak pemerintah agar berani melakukan renegosiasi kontrak dengan perusahaan migas asing.

"Suka tidak suka, kalau mau ada kedaulatan energi maka harus ada renegosiasi kontrak," ungkap peserta konvensi capres Partai Demokrat itu.

Lebih lanjut dia menambahkan, pemerintah harus membuat regulasi baru pengganti UU No.22 tahun 2001 pasal 28 ayat 2 yang sudah diuji materi dan diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Permasalahan gas, kata Ali, tidak bisa hanya diatasi dengan membenahi masalah di hilir dengan menaikkan harga elpiji. "Kalau tidak nanti sakit kronis, tapi yang diobati kulitnya aja. Sebagai BPK dan calon Presiden saya mendukung pemerintah lebih berani melakukan renegosiasi kontrak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com