"Biar pemerintah optimis, kita pengusaha lebih konservatif. Kita masih memikirkan pertumbuhan 5 persen, tumbuh 5,5 persen itu sudah paling bagus," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (15/1/2014).
Lebih lanjut, di tahun Pemilu ini ia memperkirakan pelaku usaha akan lebih hati-hati membelanjakan uangnya.
Terkait dengan rencana kenaikan tarif dasar listrik untuk golongan i3 dan i4, ia mengatakan ada dua kemungkinan dampak. Pertama, jika pengusaha tidak menaikkan harga produknya maka keuntungan berkurang. Kedua, jika terjual pun, pengusaha bakal mengurangi kapasitas produksi untuk menekan biaya.
Cuaca ekstrem dan pengetatan uang, serta kebijakan upah baru juga dinilai memberikan tekanan ke terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melihat faktor-faktir tersebut, Sofjan menaksir pertumbuhan ekonomi bakal lebih rendah dari perkiraan pemerintah. "Walaupun pemerintah kasih semangat kita terus baik, baik, baik, tapi nyatanya gejalanya seperti itu. Dia janjinya banyak, tapi kerjanya belum banyak. Membikin kita optimis boleh-boleh saja, karena untuk itu kan dia dibayar?" kata Sofjan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.