Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Nilai Perbankan Nasional Stabil

Kompas.com - 17/01/2014, 19:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) BI Halim Alamsyah mengatakan selama tahun 2013 tidak ditemukan bank bermasalah.

Menurutnya, perbankan Indonesia cukup stabil di tengah kondisi ekonomi global yang tertekan. "Kita memiliki rasio NPL terendah dalam sejarah, gross 1,8 persen atau net 0,97 persen. November 2013 LDR mencapai 90,21 persen. Tingkat efisiensi perbankan juga membaik, yakni 75,3 persen," kata dia Jumat (17/1/2014).

Sementara itu, Gubernur BI Bank Indonesia (BI) mengimbau OJK dapat melakukan audit terhadap tingkat kesehatan perbankan tiap tahun. Sebelum beralih ke OJK, BI yang menjalankan fungsi pengawasan perbankan.

BI, saat menjadi pengawas, melakukan audit semacam itu kepada pihak perbankan. "OJK harus melanjutkan apa yang dilakukan oleh BI. Paling tidak setahun sekali atau justru harus dua kali setahun, dinilai tingkat kesehatannya dan GCG-nya (Good Corporate Governance)," kata Agus DW Martowardojo.

Agus menjelaskan, bila dalam audit ditemukan bank yang tidak menerapkan prinsip GCG dalam operasionalnya sesuai peraturan, Agus meminta OJK dapat menindak bank tersebut dengan tegas.

"Kalau GCG-nya dinilai tiga atau lebih bawah, maka si pemegang saham mayoritas perlu melakukan penyesuaian sahamnya karena tidak memenuhi syarat GCG-nya," ujar dia.

Terkait hal ini, Agus mengatakan BI akan senantiasa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan OJK guna meningkatkan sistem pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com