Menurutnya, perbankan Indonesia cukup stabil di tengah kondisi ekonomi global yang tertekan. "Kita memiliki rasio NPL terendah dalam sejarah, gross 1,8 persen atau net 0,97 persen. November 2013 LDR mencapai 90,21 persen. Tingkat efisiensi perbankan juga membaik, yakni 75,3 persen," kata dia Jumat (17/1/2014).
Sementara itu, Gubernur BI Bank Indonesia (BI) mengimbau OJK dapat melakukan audit terhadap tingkat kesehatan perbankan tiap tahun. Sebelum beralih ke OJK, BI yang menjalankan fungsi pengawasan perbankan.
BI, saat menjadi pengawas, melakukan audit semacam itu kepada pihak perbankan. "OJK harus melanjutkan apa yang dilakukan oleh BI. Paling tidak setahun sekali atau justru harus dua kali setahun, dinilai tingkat kesehatannya dan GCG-nya (Good Corporate Governance)," kata Agus DW Martowardojo.
Agus menjelaskan, bila dalam audit ditemukan bank yang tidak menerapkan prinsip GCG dalam operasionalnya sesuai peraturan, Agus meminta OJK dapat menindak bank tersebut dengan tegas.
"Kalau GCG-nya dinilai tiga atau lebih bawah, maka si pemegang saham mayoritas perlu melakukan penyesuaian sahamnya karena tidak memenuhi syarat GCG-nya," ujar dia.
Terkait hal ini, Agus mengatakan BI akan senantiasa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan OJK guna meningkatkan sistem pengawasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.