Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Saham Pilihan yang Layak Koleksi di Tahun Politik

Kompas.com - 20/01/2014, 10:02 WIB


Oleh Gina Nur Maftuhah

KOMPAS.com - Meskipun tahun 2013 lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset dalam dan belum kembali ke posisinya, semua orang yakin akan kinerja emiten dan indeks Indonesia. Membeli dan menyimpan saham untuk berinvestasi, masih paling menjanjikan dan memberi gain besar.

Di tahun 2013, IHSG sempat mencatat rekor tertingginya sepanjang sejarah dengan menembus angka 5.217,13 pada bulan Mei. Saat itu, volume transaksi di bursa mencapai Rp 7,709 triliun. Namun, ketika wacana tapering off mengemuka, IHSG rontok dan berbalik arah menjauhi level 5.000 semenjak bulan Juni. Memasuki Juli 2013, IHSG sudah terkapar di sekitar 4.600 dan enggan tancap gas.

Belajar dari kondisi tersebut, ada baiknya lebih selektif lagi memilah-milah kantong saham Anda. Utamanya untuk melihat saham apa yang tetap akan memberikan performa maksimal di situasi sulit sekalipun.

Untuk memberikan gambaran di tahun 2014, Desember 2013 lalu, kami mengundang enam analis dari lima sekuritas di Tanah Air berdiskusi tentang saham apa yang layak koleksi. Mereka adalah Presi­den Direktur Samuel Aset Management Agus B Yanuar; Kepala Analis Universal Broker Satrio Utomo; Kepala Analis Buana Capital Marolop Alfred Nainggolan; analis saham SucorInvest Ishfan Helmy dan juga pengamat pasar modal dan juga Executive Treasury Karya Salemba Empat Debby R Handojo. Sementara ekonom Samuel Aset Management Lana Soelistianingsih lebih memberikan bagaimana kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun politik.

Semua sepakat, bahwa di tahun pemilu, saham-saham yang berbasis konsumsi dan demografi Indonesia, akan menunjukkan taringnya. Apa saja jagoan saham mereka? Berikut irisannya yang kami pilihkan untuk Anda:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
MARKET CAP Rp 23,05 triliun
p/e ratio 16,62
ROE 16,9 persen
Saham bank besutan Grup Djarum ini memang sudah beberapa waktu lalu masuk ke dalam deretan saham blue chips karena performanya. Banyak sekuritas baik dari dalam dan luar negeri pun memburu dan mencermati saham BBCA ini. Selama 2013 lalu, saham BBCA berhasil tumbuh 4,39 persen.

Secara fundamental, BBCA masih menampakkan ki­nerja yang solid. Di kuartal ketiga tahun 2013 lalu, Bank yang digawangi Jahja Setiaatmadja sebagai Direktur Utama ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp10,36 triliun. Perolehan laba bersihnya ini naik 25,2 persen dibandingkan dengan perolehan labanya di periode yang sama tahun 2012 lalu. Perolehan laba BBCA ditopang oleh kenaikan fee based income dan transaksi derivatif yang masing-masing naik 18 persen dan 30,1 persen.

Secara keuangan, kinerja BBCA sangat solid dengan margin laba bersih atau net interest margin (NIM) di angka 6 persen, return of asset (ROA) 3,7 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 18,25 persen, loan to deposit ratio (LDR) 73,9 persen dan rasio kredit macet (NPL) gross di 0,5 persen.

Agus dan Ishfan merekomendasikan Anda untuk memastikan bahwa saham BBCA ada di dalam kantong belanja. Menurut Agus, secara fundamental, BBCA masih memiliki banyak peluang untuk tumbuh di 2014. BBCA memiliki CAR yang masih tinggi. Apalagi, jika dilihat LDR-nya, posisi BCA masih sangat aman dibandingkan dengan perbankan lain.

Sedangkan menurut Ishfan, di 2014, kredit BBCA bisa tumbuh 18-22 persen atau tumbuh di atas angka rata-rata industri yang hanya diprediksi akan tumbuh sebesar 15-17 persen. Rasio NPL BBCA juga hanya berada di 0,5 persen. Bagi Ishfan, rasio keuangan BBCA masih akan sehat bila NPL­-nya naik mencapai 2 persen sekalipun.

Karena alasan ini, Ishfan memprediksi saham BBCA akan bisa tumbuh setidaknya 20 persen dan level bullish di harga Rp12.400. Sedangkan Agus memprediksi di 2014, BBCA bisa menembus harga Rp11.000.

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
MARKET CAP Rp 17,1 triliun
p/e ratio 7,95
ROE 20,9 persen
Saham di sektor perbankan yang juga layak untuk Anda lirik adalah BBRI. Marolop, Ishfan dan juga Satrio Utomo kompak merekomendasikan saham perbankan milik pemerintah tersebut untuk dimiliki dalam portofolio Anda.

Alasannya sangat masuk akal. Bagaimana tidak, di sembilan bulan pertama 2013 lalu, BBRI masih menjadi bank nomor satu di Indonesia secara perolehan laba bersih. Di sembilan bulan pertama, BBRI meraup laba Rp 15,02 triliun atau tumbuh 17,01 persen secara year on year (yoy). Dengan bunga bersih, (net interest income/NII) sebesar Rp 30,30 triliun dan net interest margin (NIM) BBRI sebesar 8,25 persen jelas masih merupakan angka yang seksi. Dengan tetap berkonsentrasi di bisnis penyaluran kredit untuk sektor mikro, kredit mikro BRI tumbuh signifikan mencapai 26,86 persen sebesar Rp 128,22 triliun.

Posisi biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) yang rendah juga mencerminkan bahwa bank pelat merah di bawah pimpinan Sofyan Basir ini efisien dalam menjalankan bisnisnya

Satrio Utomo menyebut, bahwa investor asing masih menganggap harga BBRI akhir tahun ini di level Rp 6.000- Rp 7.000 murah. Karena itu, di tahun pemilu, dia yakin, asing masih akan memburu dan mengkoleksi saham BBRI. Marolop menambahkan, di tengah ketidakpastian global dan bayang-bayang suku bunga acuan yang diprediksi masih tinggi, fundamental BBRI paling siap untuk menghadangnya.

Hal itu karena konsentrasi penyaluran kredit BBRI yang lebih ke arah UMKM sehingga tahan banting terhadap krisis. Apalagi, rasio dana murah BBRI -yang berasal dari tabungan dan giro- pun paling besar diantara bank-bank lain.

Marolop memprediksi BBRI akan menyentuh level Rp 9.600 di 2014. Sedangkan menurut Satrio, BBRI bisa mencapai Rp 8.000-Rp 8.500 di tahun pemilu. Sementara, Ishfan percaya, BBRI akan mampu menembus Rp 9.500 dalam rentang waktu 12 bulan mendatang.

3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
MARKET CAP Rp 20,9 triliun
p/e ratio 13,74
ROE 15,2 persen
Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan tumbuhnya kelas menengah di Indonesia, membuat perusahaan telekomunikasi pelat merah PT Telkom panen laba. Kontribusi laba dari anak usaha, khususnya Telkomsel, membuat saham TLKM diincar oleh berbagai fund manager dari dalam maupun luar negeri. Di tahun 2013, saham TLKM tercatat naik sekitar 13 persen.

Sampai September lalu, TLKM berhasil meraup laba Rp 15,72 triliun atau naik 11,28 persen dari perolehan yang sama di tahun 2012 lalu. Telkom di bawah kepemimpinan Arief Yahya mampu menampakkan kinerja cemerlang di tengah situasi ekonomi yang sulit.

Agus Yanuar berpendapat, di tahun pemilu, belanja masyarakat untuk telekomunikasi akan naik. Selain itu, pertumbuhan bisnis data yang terus akan tumbuh juga akan membuat saham TLKM menarik. Agus memprediksi saham TLKM di Rp2014 dapat menanjak ke Rp 2.500.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com