Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor BBM, PLN Gunakan Minyak Sawit

Kompas.com - 20/01/2014, 17:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– PT PLN berencana mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan beralih menggunakan energi baru terbarukan dari minyak sawit yakni pure palm oil (PPO).

Seiring dengan rencana itu, perseroan melakukan penandatanganan dengan tiga perusahaan minyak sawit, yakni PT Smart Tbk, PT Wilmar Nabati Indonesia, serta PT Wilmar Cahaya Indonesia.

Kerjasama jual beli PPO untuk pembangkit diesel yang berlaku untuk satu tahun ini, diklaim bisa menghemat pengeluaran PLN hingga 15 persen dibanding menggunakan solar. PT Smart Tbk akan memasok 3.320 ton PPO ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Titi Kuning di Medan. PT Wilmar Nabati Indonesia akan memasok 1.250 ton PPO untuk PLTD Bagan Besar dan PLTD Bagan Siapiapi, Dumai.

Sementara itu, PT Wilmar Cahaya Indonesia akan memasok 2.150 ton PPO ke PLTD Sudirman, PLTD Sambas, PLTD Menyurai Sintang, serta PLTD Semboja Sanggau di Kalimantan Barat.

“Ke depan, PLN akan mengarahkan untuk membangun CPO engine untuk melistriki daerah-daerah pelosok yang berada di remote area, seperti pulau-pulau di Maluku, Mentawai, Nias, Simeuleu, NTT, Papua, dan lainnya,” ungkap Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Kompas.com, Senin (20/1/2014).

Untuk mesin diesel berkapasitas kecil, PPO bisa 100 persen menggantikan penggunaan BBM, sementara untuk diesel berkapasitas besar bisa menggantikan penggunaan solar hingga 80 persen.

Nur menambahkan, tidak menutup kemungkinan PPO bisa digunakan sebagai bahan bakar gas turbin, meskipun harus ditambahkan alat pre heater.

“Saat ini, PLN membutuhkan 1 juta kilo liter PPO untuk diesel, dan untuk gas turbin bisa mencapai 1,5 juta kilo liter PPO,” tuturnya.

Ia mengatakan, selain bisa mengurangi penggunaan BBM, penggunaan PPO ini akan memberikan keuntungan lainnya, seperti bisa menghemat devisa negara karena mengurangi impor, mampu meningkatkan ketahanan energi nasional, lebih ramah lingkungan karena bahan bakar nabati itu adalah sumber energi yang terbarukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com