Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebisnis RI Perkuat Jaringan

Kompas.com - 27/01/2014, 07:07 WIB

DAVOS, KOMPAS.com - Pebisnis dan bankir Indonesia memanfaatkan ajang Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, untuk meningkatkan hubungan dan jaringan dengan pebisnis dan bankir internasional. Banyak investor yang berminat ke Indonesia.

Kehadiran empat menteri, Gubernur Bank Indonesia, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Davos semakin memperkuat manuver mereka.

Direktur Eksekutif Grup Lippo John Riady kepada wartawan, termasuk wartawan Kompas, Pieter P Gero, di Davos, akhir pekan lalu, menegaskan, banyak pengusaha Indonesia yang hadir di Davos ini menjalin dan membentuk jaringan yang lebih kuat dengan sesama rekannya dari luar negeri.

”Dalam sejumlah pertemuan, banyak dari mereka tetap berminat berinvestasi dan menjaring kerja sama dengan pengusaha Indonesia,” ujar John,

Pada ajang tahunan WEF ini, hadir ribuan peserta dan undangan dari seluruh dunia. Pejabat pemerintahan, pengusaha, investor dan bankir, perwakilan serikat buruh dan lembaga swadaya, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Gubernur BI Agus Martowardojo, dan Kepala BKPM Mahendra Siregar hadir pada ajang yang berlangsung pada 23-25 Januari itu.

Menurut John, dari pertemuan dengan pebisnis dan pengamat internasional, banyak yang menyatakan minat berinvestasi di Indonesia. Hal ini sekalipun masih banyak tantangan dan dampak perekonomian global, termasuk dampak kebijakan penghentian (tapering off) likuiditas longgar (quantitative easing) dari bank Sentral AS.

”Minat mereka juga tetap tinggi sekalipun nilai rupiah sudah melemah 20 persen terhadap dollar AS. Rasio utang luar negeri Indonesia yang masih bagus dan kehadiran kelas menengah Indonesia membuat minat mereka tinggi. Tentu saja reformasi pembenahan iklim investasi, termasuk pembangunan infrastruktur, masih harus dilakukan pemerintahan,” ujar John,

Kehadiran sejumlah menteri dan pejabat Indonesia di Davos, tegas John, semakin meyakinkan kalangan investor akan keseriusan Indonesia membenahi iklim investasi.

Grup Lippo pada hari Jumat (24/1/2014) juga menggelar Lippo Davos Lunch Dialogue dengan tema ”Are Emerging Markets Prepared for Fed Tapering and New Realities?” yang dihadiri lebih dari 100 pengusaha, pengamat, dan akademisi. Acara menghadirkan mantan Gubernur Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet, mantan Pemimpin Goldman Sachs Jim O’Neill, Mendag Gita Wirjawan, dan Kepala BKPM Mahendra Siregar.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Sadikin juga mengadakan pertemuan dengan sedikitnya 75 pemimpin puncak perbankan dunia antara lain JP Morgan, Bank of America, Merrill Lynch, dan Deutsche Bank. Direktur Bank Mandiri Pahala N Mansury, yang mengikuti pertemuan tersebut, kepada Kompas menjelaskan, dalam pertemuan itu, mereka banyak mempertanyakan outlook perbankan Indonesia tahun 2014, termasuk juga efek tapering off dari The Fed terhadap sistem perbankan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com