Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Ragukan Kesinambungan Bisnis Merpati

Kompas.com - 28/01/2014, 17:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pegawai PT Merpati Nusantara Airlines rupanya tak hanya resah soal gaji yang tak dibayar. Keberlangsungan perusahaan ke depan juga sangat diragukan oleh para karyawan.

"Sebetulnya kami, pegawai betul-betul dibikin resah sama manajemen saat ini. Kenapa? Komunikasi antara manajemen dengan serikat sangat buruk dan tidak jelas arahnya," ungkapnya kepada wartawan ditemui di Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

"Tidak bisa dicapai apa yang disampaikan. Hanya angan-angan sulit. Banyak dari karyawan Merpati yang menggantungkan nasibnya ke FPM (Forum Pegawai Merpati). Makanya kita terus berjuang," kata dia lagi.

FPM sedianya beraudiensi dengan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, serta melayangkan surat perihal kondisi Merpati ke beberapa komisi. Di sisi lain, terkait rencana manajemen melepas Merpati Maintenance Facility (MMF) serta Merpati Training Center (MTC), Sudiyarto menilai itu adalah langkah yang tidak tepat.

"Ketika aset dijual, MMF dijual, ketika pesawat kita rusak dibenerin di bengkel kita sendiri itu gratis kan. Tapi kalau benerin di bengkel orang lain kan harus bayar," terang Sudiyarto.

"Yang betul adalah pilih pemimpin yang bisa dipercaya banyak pihak sehingga tidak harus menggunakan uang negara," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui MMF dan MTC dilepas sementara waktu ke PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, uang dari itu bisa digunakan untuk membiayai operasional Merpati.

Dikonfirmasi tujuan tersebut, Sudiyarto sangsi. Ia meluruskan bahwa keduanya bukanlah anak usaha Merpati, namun hanya bagian atau divisi dari Merpati. Lebih lanjut, ia mengatakan karyawan yang ada di bagian MMF sekira 380 orang, dan hanya belasan orang di MTC.

"Saya bilang itu (menjual MMF dan MTC) salah besar," kata pramugara Merpati itu.

Ia menambahkan, Merpati butuh pemimpin yang bisa memberikan solusi tanpa membebani keuangan  negara. Saat ini, kata dia, 85 persen daerah wilayah Merpati tidak beroperasi, lantaran tidak cukup cash untuk membayar fuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com