Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Permata Syariah Incar 25.000 Calon Jemaah Haji

Kompas.com - 30/01/2014, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Permata Syariah mengincar 25.000 nasabah calon jamaah haji di tahun pertamanya beroperasi sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelanggara Ibadah Haji (BPS BPIH).

Optimisme ini sejalan dengan pangsa pasar unit usaha PT Bank Permata Tbk tersebut, yakni 10 persen dari total industri perbankan syariah.

“Dengan pangsa pasar Bank Permata Syariah yang mencapai 10 persen dari total aset industri perbankan syariah, kami kira, kami bisa peroleh 10 persen dari total jamaah haji yang diberangkatkan. Rata-rata saja, jamaah haji yang berangkat sekitar 250.000 orang tiap tahun, berarti kami bisa dapat 25.000 orang,” ujar Achmad K. Permana, Direktur Bank Permata Syariah ditemui KONTAN, Kamis (30/1/2014).

Langkah itu sekaligus akan menambah panjang daftar nasabah Bank Permata Syariah dari posisi akhir tahun lalu yang sebanyak 130.000 rekening. Perseroan sendiri komitmen bakal menawarkan produk layanan haji racikannya menjadi produk unggulan. Caranya, dengan bundling produk umrah dan talangan umrah. Produk tabungan umrah dan talangan umrah sendiri baru ditawarkan perseroan tahun lalu.

“Tabungan haji, sesuai aturan Kementerian Agama tidak boleh banyak memberi iming-iming. Nah, kami menawarkan kemudahannya, seperti jaringan yang luas, teknologi yang memadai electronic banking. Sehingga, kemudahan yang ada di bank konvensional juga ada di bank syariah. Layanan syariah kami tidak akan kalah,” imbuh Permana.

Bank Permata Syariah baru menerima pengesahan sebagai BPS BPIH dari Kementerian Agama. Sebelumnya, dana haji dikelola oleh 27 bank konvensional dan syariah. Kini, dana haji diendapkan di lima bank umum syariah (BUS) dan 12 unit usaha syariah (UUS).

Di lini usaha pengelolaan dana haji ini, Bank Permata Syariah terhitung sebagai pemain baru. (Christine Novita Nababan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com