Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Dana Asian Agri untuk Bayar Denda?

Kompas.com - 30/01/2014, 15:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Asian Agri Group menyanggupi untuk membayar denda kasus pajak sebagaimana keputusan Mahkamah Agung No 2239K/PID.SUS/2012 sebesar Rp 2,5 triliun, walaupun dicicil sampai Oktober 2014 mendatang.

General Manager Asian Agri Freddy Wijaya menjelaskan, yang menjadi pertimbangan Asian Agri dalam memenuhi keputusan itu adalah kepastian kerja 25.000 karyawan dan 29.000 keluarga petani plasma.

"Oleh karena itu, kita upayakan segala sumber internal dan eksternal, bisa saja salah satunya dalam bentuk pinjaman," ungkap dia, perihal sumber dana pembayaran denda, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Sayangnya, Freddy mengaku tidak hafal berapa pastinya sumber internal dan eksternal untuk membayar hukuman denda tersebut.

Sebagaimana diberitakan, dua hari lalu Asian Agri telah mentransfer uang sejumlah Rp 719.955.391.304 sebagai pembayaran pertama ke rekening Kejaksaan Agung melalui Bank Mandiri. Sementara itu, sisa denda akan dibayarkan dengan cara dicicil senilai Rp 200 miliar tiap bulan, dan akan berakhir pada Oktober 2014 mendatang.

Freddy enggan menjelaskan dampak pengeluaran yang begitu besar bagi operasional perusahaan. Ia hanya mengomentari soal pemblokiran aset Asian Agri. Ini, kata dia, sedikit mengganggu, terutama pada saat pergantian direksi yang secara teknis harus sepengetahuan Kementerian Hukum dan HAM.

"Kalau diblokir, proses seperti itu tertunda. Itu contoh konkret (dampaknya). Perubahan susunan direksi harus melalui Kemenhuk dan HAM. Kalau itu ter-pending, susah juga," ujar Freddy.

Dalam putusan disebutkan aset yang diblokir akan disita jika Asian Agri tidak memenuhi pembayaran hingga batas waktu yang ditentukan, yakni 1 Februari 2014. Untuk ini, kuasa hukum Asian Agri, Yusril Ihza Mahendra, berharap agar aset yang diblokir itu tak jadi disita, meski Asian Agri belum membayar penuh.

"Jadi, sebenarnya pemerintah pun harusnya arif dan bijak (karena) Asian Agri juga punya iktikad baik (untuk melunasi)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com