“Volume perdagangan yang tinggi dikedua negara merupakan peluang bagi BRI untuk meningkatkan layanannya. Kami optimistis dengan jasa ini, apalagi saat ini China jadi kekuatan ekonomi terbesar dunia yang perdagangannya sangat bagus dengan kita,” ujar Ali dalam keterangan resminya, Kamis (30/1/2014).
Ali mengungkapkan, seiring dengan besarnya peluang, BRI juga telah mengaktifkan layanan money changer-nya pada 2012 dan pada 2013 dengan transaksi jual beli sebesar 3,9 juta renminbi.
Saat ini, Renminbi (RMB) atau mata uang Yuan China mulai menyaingi mata uang dolar AS dan menjadi mata uang ketiga terbesar dari sisi nilai transaksi yang kerap digunakan untuk transaksi letter of credit.
Sebelumnya, China juga telah mengukuhkan diri menjadi eksportir terbesar dunia. Pada tahun 2010 lalu, China mengambil alih posisi Jepang, sebagai negara ekonomi dunia terbesar kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.