Naiknya konsumsi sekaligus berhasil menutup dampak dari terhentinya pemerintahan AS (shutdown) yang terjadi pada Oktober 2013. Hal itu sekaligus menjawab langkah Federal Reserve yang memutuskan memangkas stimulus ekonominya.
Pertumbuhan ekonomi yang dicatatkan AS itu melampaui perkiraan para analis yang sebagian besar meramal angka pertumbuhan di kisaran 3 persen. Sebelumnya pada kuartal III-2014, pertumbuhan ekonomi negara tersebut sempat mencapai 4,1 persen.
Departemen Komersial AS, Kamis (30/1/2014) menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada akhir kuartal IV memang turun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini merefleksikan rendahnya pertumbuhan investasi dan turunnya belanja pemerintah.
“Untuk periode kuartal IV-2013 ini, AS berhasil melaluinya dengan sukses meskipun sempat terjadi shutdown pemerintahan," ujar Sam Coffin, ekonom UBS Securities LLC Stamford, Connecticut, seperti dikutip dari Bloomberg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.